Nostalgian Kuliner di Kota Palembang

Kerinduan itu segera menuntun kaki saya menyusuri tempat-tempat yang sedari kuliah dulu menjadi tempat pilihan saya bersama rekan-rekan menghabiskan akhir pekan atau sekadar mentraktir para sahabat. (*Prakoso Bhairawa Putera)

ARAH PERUBAHAN UU IPTEK

Namun, rencana perubahan tidak mencantumkan peneliti dan perekayasa sebagai bagian penting dari sumber daya.Padahal, pelaku aktivitas penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek terletak pada peneliti dan perekayasa.

Makam Kesultanan Palembang Darussalam

Masyarakat Palembang mengenal kompleks pemakaman ini dengan sebutan Kawah Tekurep. Nama tersebut berasal dari bentuk atap bangunan utama pemakaman yang berbentuk cungkup (kubah) melengkung berwarna hijau. (*Prakoso Bhairawa Putera)

Penyerahan Hadiah Pemenang LKTI Seskoal 2012

Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, SE., menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba karya tulis ilmiah dengan tema “Menuju Kejayaan NKRI sebagai Negara Kepulauan yang Bervisi Maritim”.

"MABUK OTDA" KETIKA DAERAH BARU (DINILAI) GAGAL

Gegap gempita otonomi ternyata membawa konsekuensi logis dengan perubahan dalam sistem pemerintahan daerah.(Esquire Indonesia, Juni 2013 *Prakoso Bhairawa Putera)

KSI AWARD 2011: KHUSUS PUISI

Penghargaan Sastra
‘KSI Awards’ 2011

Bulan Desember 2011 Komunitas Sastra Indonesia (KSI) berusia 15 tahun. Untuk memaknai usia yang sudah cukup dewasa itu, kami akan memberikan KSI Awards kepada penyair yang puisinya dinilai terbaik oleh sebuah Tim Juri. Penghargaan — berupa uang tunai dan piagam penghargaan — tersebut akan diserahkan pada malam pembukaan Kongres KSI yang akan diadakan di Jakarta pada bulan Januari 2012.

Syarat-syarat bagi calon peraih KSI Awards adalah sbb.
  1. Terbuka bagi semua penyair yang aktif atau pernah aktif di suatu komunitas sastra di Indonesia dan luar negeri, tanpa dibatasi usia dan tempat tinggal.
  2. Mengirimkan 5 puisi terbaru (ciptaan tahun 2010-2011) yang belum pernah dipublikasikan dan belum pernah dibukukan.
  3. Tema puisi bebas, diutamakan yang bernuansa lokal, atau kesan puitik tentang situasi kota tempat tinggal penyair.
  4. Naskah puisi, disertai biografi singkat dengan menyebutkan komunitas sastra yang pernah diikuti, dan foto diri, dikirimkan melalui email ke ksastraindonesia@yahoo.co.id, CC ke shobir_ksi@yahoo.co.id, bwdwidi@yahoo.com, dan ahmadun.yeha@gmail.com.
  5. Naskah harus sudah sampai ke email tersebut di atas (Panitia) paling lambat 30 Oktober 2011 pukul 12.00 WIB.
  6. Dewan Juri akan memilih satu puisi “Juara Utama” yang berhak menerima KSI Awards 2011, empat “Puisi Unggulan” penerima penghargaan “Karya Terpuji”, serta 95 puisi pilihan untuk dibukukan bersama karya-karya para “Penyair Tamu” yang dipilih oleh Panitia Kongres.
  7. Para pemenang akan diundang ke Jakarta untuk menerima Penghargaan yang akan diserahkan pada malam pembukaan Kongres KSI 2012, di Jakarta, pada bulan Januari 2012.
Selamat berkarya terbaik untuk meraih KSI Awards 2012.
Jakarta, 17 September 2011
PANITIA KSI AWARD 2011

EDARAN UMUM BULAN BAHASA DAN SASTRA TAHUN 2011




Latar Belakang

Tantangan kehidupan global yang kita hadapi saat ini mengharuskan kita untuk lebih memperkuat jati diri atau identitas dan karakter sebagai statu bangsa. Penguatan jati diri dan karakter bangsa ini menjadi suatu keharusan agar bangsa Indonesia dapat tetap eksis dan mampu menunjukkan jati dirinya sebagai suatu bangsa di tengah-tengah derasnya arus kehidupan dan budaya global itu. Dengan jati diri dan karakter yang kuat, diharapkan bangsa Indonesia tetap mampu bersaing dan sekaligus ikut bermain peran dalam kancah kehidupan global. Bangsa yang berkarakter—dalam hal ini—tidak saja bangsa yang mampu memperlihatkan jati diri dan kepribadian yang kuat, tetapi juga penuh tanggung jawab, jujur, disiplin, berkualitas, dan mempunyai kompetensi yang tinggi.

Terkait dengan hal tersebut, bahasa Indonesia—termasuk sastra di dalamnya—memegang peranan yang amat penting dalam pendidikan karakter bangsa. Hal itu karena dengan mencintai bahasa Indonesia berarti juga mencintai bangsa Indonesia karena bahasa pada hakikatnya juga merupakan simbol identitas bangsa. Karakter yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa dan bangsa seperti itu pada dasarnya juga merupakan refleksi dari kecintaan dan kebanggaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilarnya.

Bahasa juga menunjukkan bangsa. Ungkapan itu juga berarti bahwa bahasa menunjukkan jati diri dan karakter bangsa penuturnya. Tutur kata yang lembut dan santun, misalnya, juga dapat dipandang sebagai pencerminan dari karakter pribadi penuturnya yang santun. Untuk itu, pengajaran bahasa juga harus diarahkan pada pendidikan karakter budi pekerti yang luhur, berakhlak mulia, dan sikap yang santun.
Sebagai sarana komunikasi, bahasa juga mampu membangun keterampilan berkomunikasi, keterampilan menyampaikan pendapat, gagasan, dan pandangan dalam menyikapi suatu persoalan yang dihadapi dalam kehidupan pada era global ini. Keterampilan seperti itu tentu sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman.

Selain sebagai sarana komunikasi, bahasa juga merupakan alat berpikir. Oleh karena itu, melalui kemampuan berbahasa, berbagai persoalan yang dihadapi dapat dipahami, disikapi, dan dicerna dengan baik sehingga dapat menambah kematangan berpikir/intelektual seseorang. Dengan demikian, kematangan berpikir dan kemampuan menyikapi setiap masalah dengan kritis merupakan dua hal yang saling melengkapi dalam pembentukan kualitas individu untuk membangun kreativitas dan daya inovasi. Berkenaan dengan itu, kemampuan berkomunikasi yang tinggi dan daya pikir yang kritis dalam menghadapi setiap tantangan pada gilirannya juga dapat melahirkan generasi yang kreatif dan inovatif.

Pada sisi lain, karya sastra juga mengandung nilai-nilai kearifan yang mampu memperhalus akal budi dan mempertajam etika dan daya estetika. Oleh karena itu, kemampuan mengapresiasi karya sastra juga berperan penting dalam membangun karakter yang berbudi luhur, bertenggang rasa, dan arif dalam mengatasi persoalan.

Tema

Sejalan dengan latar belakang sebagaimana yang dikemukakan di atas, kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2011 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini mengambil tema “Peningkatan Peran Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Karakter Bangsa.”

Tujuan

Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2011 ini bertujuan menumbuhkembangkan kecintaan kalangan generasi muda Indonesia terhadap bahasa dan sastra Indonesia dalam rangka membangun jati diri dan karakter bangsa yang kuat menuju masyarakat yang mandiri, bermartabat, berdaya saing, kreatif, dan inovatif.

Kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra 2011 ini adalah sebagai berikut.

1.Pemberian Penghargaan Adibahasa
Adibahasa merupakan penghargaan yang diberikan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa terhadap pemerintah provinsi yang menunjukkan kesungguhannya dalam pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia di tempat-tempat umum dan di dalam ranah kedinasan. Proses penilaiannya akan dilakukan oleh panitia khusus terhadap (1) penggunaan bahasa di tempat-tempat umum, (2) penggunaan bahasa Indonesia di dalam tata naskah dinas, (3) keaktifan pemerintah provinsi dalam mendukung kegiatan kebahasaan dan kesastraan di wilayah masing-masing, dan (4) ketersediaan peraturan perundang-undangan pada tingkat provinsi yang terkait dengan pengaturan masalah kebahasaan dan kesastraan di wilayahnya masing-masing.

2. Penilaian Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Massa Cetak (Tingkat Nasional)
Media massa sering dijadikan sebagai barometer dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar oleh masyarakat. Namun, pada kenyataannya belum seluruh media massa dapat dijadikan sebagai contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, guna mendorong peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia di media massa, khususnya media massa cetak, akan dilakukan penilaian terhadap penggunaan bahasa Indonesia di media massa cetak. Penilaian itu juga dilakukan untuk memperoleh pemeringkatan media massa cetak yang menggunakan bahasa Indonesia terbaik.

3. Debat Bahasa Antarmahasiswa
Di tengah-tengah munculnya berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan global ini, mahasiswa diajak untuk ikut memikirkan persoalan kebahasaan dan kesastraan yang terjadi akhir-akhir ini. Terkait dengan itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengasah kemahiran berbahasa para mahasiswa dalam mengemukakan pendapat secara kritis dan argumentatif. Sejalan dengan itu, kegiatan debat bahasa antarmahasiswa ini juga merupakan ajang bagi para mahasiswa untuk beradu argumentasi persoalan kebahasaan dan kesastraan yang dihadapi saat ini.

4. Duta Bahasa (Tingkat Nasional)
Peran para pemuda dalam membangun semangat dan konsep kebangsaan telah terbukti nyata sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Semangat dan ketokohan para pemuda itu harus tetap dipertahankan, diperkuat, dan diteruskan kepada generasi muda masa kini agar semangat kebangsaan itu terus membara di dada para pemuda Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan duta bahasa dilaksanakan sebagai upaya melibatkan para pemuda dalam menjaga dan menyebarluaskan semangat kebangsaan melalui bahasa. Di samping itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memilih pemuda-pemudi Indonesia yang memiliki kemahiran dalam berbahasa Indonesia dan sikap serta perilakunya dapat dijadikan sebagai teladan.

5. Parade Mural Cinta Bahasa Indonesia
Di perkotaan cukup banyak ruang publik, seperti tiang-tiang jembatan layang, yang dibiarkan kosong. Ruang seperti itu tidak jarang dimanfaatkan sebagai ajang corat-coret yang kontraproduktif oleh orang-orang yang suka iseng. Padahal, ruang seperti itu dapat dimanfaatkan secara baik untuk mengingatkan kembali perlunya mencintai bahasa Indonesia, bahasa kebangsaan kita. Terkait dengan itu, Badan Bahasa mengajak berbagai pihak untuk mengisi ruang-ruang kosong itu dengan grafiti kebahasaan atau mural yang berisi imbauan atau ajakan untuk mencintai bahasa Indonesia dengan kata-kata bijak.

6. Sayembara Penulisan Proposal Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan (Tingkat Nasional)
Para mahasiswa S-1 pada umumnya mempunyai kewajiban menulis karya ilmiah yang berupa skripsi untuk mengakhiri masa studinya. Terkait dengan itu, untuk membantu para mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan sayembara Penulisan Proposal Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan tingkat nasional bagi para mahasiswa S-1. Peserta yang proposal penelitiannya terpilih sebagai pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang sebagai bantuan biaya penelitian.

7. Sayembara Penulisan Cerpen Remaja (Tingkat Nasional)
Untuk menggairahkan kehidupan sastra yang bertemakan kehidupan remaja serta meningkatkan kegiatan penulisan kreatif di kalangan remaja, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan sayembara Penulisan Cerpen Remaja tingkat nasional. Pesertanya adalah para remaja di seluruh Indonesia. Adapun penilaiannya akan dilakukan secara berjenjang . Untuk tingkat provinsi, di luar DKI Jakarta, penilaian akan dilakukan di balai/kantor bahasa provinsi masing-masing, sedangkan untuk Provinsi DKI Jakarta, penilaian dilakukan di Badan Bahasa. Peringkat sepuluh terbesar dari setiap provinsi akan dikirim ke Jakarta untuk mengikuti seleksi tingkat nasional.

8. Sayembara Penulisan Puisi bagi Siswa SD (Tingkat Nasional)
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kegairahan kehidupan sastra, khususnya puisi, adalah melalui sayembara penciptaan puisi. Untuk itu, dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra 2011 diselenggarakan Sayembara Penulisan Puisi bagi Siswa SD Tingkat Nasional. Untuk tingkat provinsi, di luar DKI Jakarta, penilaian akan dilakukan di balai/kantor bahasa provinsi masing-masing, sedangkan untuk Provinsi DKI Jakarta, penilaian dilakukan di Badan Bahasa. Peringkat sepuluh terbesar dari setiap provinsi akan dikirim ke Jakarta untuk mengikuti seleksi tingkat nasional.

9. Lomba Keterampilan Berbahasa Indonesia bagi Peserta BIPA (Tingkat Internasional)
Akhir-akhir ini bahasa Indonesia tidak hanya dipelajari oleh warga negara Indonesia, tetapi telah dipelajari pula oleh warga negara asing. Para pelajar asing tersebut perlu diberi forum agar dapat mempraktikkan kemampuan mereka dalam berbahasa Indonesia. Untuk itu, Lomba Keterampilan Berbahasa Indonesia bagi Peserta BIPA (bahasa Indonesia bagi penutur asing) diselenggarakan. Tujuannya adalah untuk memberikan peluang bagi para pembelajar BIPA untuk menunjukkan kemampuannya dalam berbahasa Indonesia.

10. Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan (Tingkat Nasional)
Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, blog berhasil merebut perhatian masyarakat dan menjadi tren yang sangat digemari, terutama di kalangan pengguna internet. Atas dasar itu, kegiatan ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan penghargaan kepada pembuat blog kebahasaan dan kesastraan yang bernilai unggul, baik dari sisi artistik, informatika, maupun kemanfaatan isi yang termuat di dalam blog tersebut.

11. Festival Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi merupakan media untuk mengapresiasi puisi melalui musik. Kegiatan ini dipandang dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra. Setiap tahun penyelenggaraan kegiatan ini selalu banyak peminat. Oleh karena itu, kegiatan seperti itu diselenggarakan lagi tahun ini dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra 2011. Pada tahun ini pesertanya dibatasi pada siswa SLTA, termasuk Madrasah Aliyah dan SMK, se-DKI Jakarta.

Puncak Acara
Puncak acara Bulan Bahasa dan Sastra 2011 akan dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2011. Pada acara itu akan dilaksanakan pengumuman pemenang, pementasan seni budaya, persembahan karya kreatif kebahasaan dan kesastraan.

Informasi Lengkap
Informasi lebih lanjut secara lengkap dari setiap kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2011 selain dapat dibaca di dalam edaran khusus, juga dapat diperoleh balai/kantor bahasa terdekat atau melalui alamat panitia berikut.

Alamat Panitia
Alamat Panitia Bulan Bahasa dan Sastra 2011
Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional, Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta 13220, Telepon (021) 4896558, 4706287, 4706288, 4750406, Faksimile (021) 4750407.
Pos-el: badan.bahasa@kemdiknas.go.id

Sumber: Badan Bahasa, 27 September 2011

PENGUMUMAN FINALIS LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA (LKIR) KE-43 TAHUN 2011

Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Ke-43 Tahun 2011, setelah menyeleksi, membaca dan menganalisis dengan seksama karya tulis ilmiah terbimbing Lomba Karya Ilmiah Remaja Ke-43 Tahun 2011, dengan ini menetapkan Finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja Ke-43 Tahun 2011, sebagai berikut:

Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
  1. Rizky Meilani dan Vina Wardhyani Putri, SMA Plus Negeri 2 Banyuasin II, Sumatera Selatan, dengan judul “Menyingkap Dinasti Politik, Nepotisme Gaya Baru di Era Demokrasi (Tingkat Pengetahuan Masyarakat terhadap Fenomena Dinasti Politik)”.
  2. Brian Viki Satriawan Telaumbanua, SMPN 2 Pandan Nauli, Sumatera Utara, dengan judul “Pengelolaan Terumbu Karang Berbasis Masyarakat di Desa Jago-Jago Kabupaten Tapanuli Tengah”.
  3. Anindya Cintantya Prasidya dan Nurul Dita Putri Rakhmawati, SMA Negeri 6 Yogyakarta, DIY, dengan judul “Mengungkap Fenomena Kesenian Jatilan Jalanan, antara Sebuah Pelecehan Budaya atau Pelestarian Budaya di Kota Yogyakarta dan Sekitarnya”.
  4. Mustika Rahmadayanti, Eliya Yusda, dan Dini Mutia Hasanah, SMAN 90 Jakarta, DKI Jakarta, dengan judul “Menyibak Simbiosis Mutualisme antara Profesi Nyiping, Nyadong, dan Calo Beras di Pasar Induk Cipinang”.
  5. Muhammad Fadhil Luqman, Nurul Jamila Hariani, dan Anggraeni, SMA N 1 Tenggarang Bondowoso, Jawa Timur, dengan judul “Sosialisasi Penggunaan Ontho sebagai Bahan Bakar Alternatif kepada Masyarakat di Wilayah Kabupaten Bondowoso’.
  6. Al Yarosa Taqwaariva, Zaki Tauhid Patria, dan Risang Dewandaru Samodro, SMPN 3 Pontianak, Kalimantan Barat, dengan judul “Studi Tentang Nasionalisme Anak-Anak Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Sajingan Besar Provinsi Kalimantan Barat”.
  7. Sri Septiani Airsta Yufeni, SMAN 1 Bulukumba, Sulawesi Selatan, dengan judul “Analisis Eksistensi Budaya Siri’ (Malu) untuk Mencegah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam Pemerintahan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan”.

Bidang Ilmu Pengetahuan Alam
  1. Lilis Suryani, Rafika Syahdina, dan Tri Lestari Handayani, SMAN 1 Tarakan, Kalimantan Timur, dengan judul “Pembuatan Sabun Ramah Lingkungan dengan Bahan Alami Rumput Laut”.
  2. Putri Hidayatul Rahmani, Marniriskawati, dan Ike Jelita Ariani, SMP 3 Ropang, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, dengan judul “Naturalchick Inovasi Herbal Kaya Vitamin sebagai Imunostimulan untuk Meningkatkan Respon Imun pada Peternakan Ayam Rakyat”.
  3. Dwini Normayulisa Putri, Muhammad Akbar Wicaksana, dan Prisca Yoko Putri, SMAN 28 Jakarta DKI Jakarta, dengan judul “Pemanfaatan Kulit Talas sebagai Sumber Polimer Alami untuk Bahan Dasar Pembuatan Plastik Biodegradasi”.
  4. Fuad Latief Mustofa dan Rufid Afani, SMAN Banyumas, Jawa Tengah, dengan judul “Pengolahan Limbah Plastik menjadi Bahan Bakar Minyak sebagai Alternatif Baru Mengatasi Pencemaran Lingkungan’.
  5. Reijefki Irlastua Simbolon, Reymond Silitonga, Widya Pebryanti Manurung, SMA Plus Negeri 17 Palembang, Sumatera Selatan, dengan judul “Analisis Ilmiah Pulo Kemaro : Patahan Pulau Sumatera Akibat Fenomena Tektonik, Penerobosan Sungai Musi, Ataukah Delta Aliran Sungai Musi?”.
  6. Friska Putri Ayunda dan Nur Aini Kartikasari, SMAN 8 Yogyakarta, DIY, dengan judul “Analisis terhadap Perubahan Kecenderungan Tipe Letusan Gunung Merapi Tahun 2010 (Studi terhadap Perbedaan, Faktor-Faktor Perbedaan, dan Periode Letusan Gunung Merapi)”.
  7. Fifin Diah Olivianti dan Desak Ketut Tristiana Sukmadewi, SMAN 3 Denpasar, Bali, dengan judul “Biopestisida dari Campuran Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata (Vieill.) K. Schum) dan Daun Sirih (Piper Betle L.) untuk Menghambat Pertumbuhan Jamur Phytophthora Palmivora Penyebab Busuk Buah Pada Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.)”.
  8. Firda Amalia Ilmiawati, Fadhila Tri Utami, dan Zelin Norma Resty, SMAN 1 Ponorogo, Jawa Timur, dengan judul “Daun Alpukat (Persea Americana Mill) sebagai Pengganti Pengawet Sintetik dalam Pembuatan Tahu yang Efisien dan Aman Bagi Kesehatan”.
  9. Teguh Wibowo dan Saifuddin Bachri, MAN 2 Kudus, Jawa Tengah, dengan judul” Kurva Gerak Bola Takraw”.
  10. Indri Apriastuti, Amalia Paramitha, dan Eka Aryani, SMA Negeri 1 Tegal, Jawa Tengah, dengan judul “Modifikasi Alat Destilasi Sederhana Air Laut untuk Skala Rumah Tangga di Kota Tegal”.
  11. Hilda Farida dan Ria Erlani, MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo, dengan judul “Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong (Manihot Esculenta) sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioplastik”.
  12. Farida Amila Husna dan Kartika Puspita Sari, SMA Negri 1 Gresik, Jawa Timur, dengan judul “Pemanfaatan Daun Asam Jawa sebagai Penetralisir Geosmin yang Menyebabkan Citrarasa Lumpur Pada Ikan Bandeng”.
  13. Misheila Vladeanna dan Alodia Irwan, SMA Santa Laurensia Serpong, Tangerang, Banten, dengan judul “Pemanfaatan Kandungan Kolagen dalam Tepung Sisik Ikan untuk Membantu Pemulihan Sel Kulit Rusak dalam Bentuk Masker Membran”.
  14. Agmelia Nurul Afifah, Debita Tejo Saputri, dan Amira Tauhida, SMAN 2 Kediri, Jawa Timur, dengan judul “Pemanfaatan Kotoran Burung Puyuh Sebagai Media Pembiakan Belatung Untuk Pakan Ayam Broiler “.
  15. Yasinta Nur Savitri, SMPN 5 Cilacap, Jawa Tengah, dengan judul “Pemanfaatan Morinda Citrifolia Untuk Pencegahan Albugo Ipomoea Panduratae Pada Tanaman Kangkung”.
  16. Atika Arifati, Rachmi Fatin, dan Saiq Adha Ajinegara, SMAN 6 Yogyakarta, DIY, dengan judul “Pengaruh Peragian (Fermentasi) Buah Kopi Terhadap Kualitas Kopi Yang Dihasilkan”.
  17. Intan Kirana Rani Januarti, SMAN 1 Bantul, DIY, dengan judul “Pengembangan Sistem Terpadu Penanganan Limbah Tahu Dan Gula Dengan Produksi Mikroalga Sebagai Bahan Baku Biofuel Terbarukan Dan Ramah Lingkungan”.
  18. Fikri Rozi, Yuzan Fudhaili Tri Wibawa, dan Shafaa Shafiyah, SMA 1 Pemali, Bangka-Belitung, dengan judul “Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Sebagai Media Tumbuh Jamur Merang (Volvariella Volvaceae)”.
  19. Rima Nur Rahmawati dan Toriq Hisyam Anwar, SMA Surya Buana Malang, Jawa Timur, dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Alat Ukur Dioptri Kacamata Dengan Menggunakan Metode Dua Lensa Berbasis Mikrokontroler At89s51”.
  20. Fadhilah Nur Amalina, Fathiya Karimah, dan Herra Williany Monalissa, SMAN 28 Jakarta, DKI Jakarta, dengan judul “Perbandingan Tingkah Laku Koloni Semut Rangrang dan Koloni Semut Hitam dalam Mencari Makan, Dilihat dari Segi Perbedaan Jenis Makanan, Posisi Sarang, Pergerakan, Jangkauan, dan Sifat-Sifatnya dalam Mempertahankan Makanan”.

Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa
  1. Muhammad Luthfi Nurfakhri, SMAN 1 Bogor, Jawa Barat, dengan judul “Sensor Optis Digital sebagai Alat Efisiensi Pemakaian Pupuk Nitrogen pada Tanaman Padi (Oriza Sativa)”.
  2. Hermawan Maulana dan Zihramna Afdi, SMAN 3 Semarang, Jawa Tengah, dengan judul “Aplikasi “T-Box” Untuk Mereduksi Bahaya Co Dan Co2 di Smooking Room”.
  3. Nur Chabibur Rohim, Risang Yogardi, dan Muhammad Asrori, SMKN 1 Tengaran, Semarang, Jawa Tengah, dengan judul “Game Jarimatika Berbasis Mobile”.
  4. Efa Fazriyah Haryono, Marwah Zairah, dan Wina Eka Oktaviai, SMAN1 Malingping, Lebak, Banten, dengan judul “Kertas Anti Rayap (Coptotermes Gestroi) dari Jerami Padi dengan Penambahan Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L.)”.
  5. Aulia Azka Januartrika, Anas Mufid Nurrochman, dan Amelia Nugrahaningrum,, SMAN 1 Yogyakarta, DIY, dengan judul “Rancangan DAM Pemecah Lahar Dingin”.
  6. Hannah Debora, SMPN 1 Denpasar, Bali, dengan judul “Pembuatan Alat Pendeteksi Kebocoran Pada Katup dan Regulator Tabung Gas LPG”.
  7. Alfian Try Putranto dan Zakaria Abdurrahman, SMAN 6 Yogyakarta, Yogyakarta, dengan judul “Visualisasi Kesenian Wayang Kulit Tradisional (Sebagai Solusi Alternatif Menjaga Eksistensi Wayang Kulit Yang Mulai Lekang Oleh Waktu)”.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengundang Saudara untuk melakukan presentasi, pameran, dan wawancara dihadapan Dewan Juri yang akan diselenggarakan pada:

Hari / Tanggal : Senin-Selasa, 3-4 Oktober 2011
Pukul : 09.00 WIB s.d selesai
Tempat : Widya Graha LIPI Lantai 1 Jl. Gatot Subroto No 10 Jakarta Selatan

Untuk keperluan acara tersebut di atas, beberapa hal yang perlu diketahui dan dipersiapkan:
  1. Mendownload Tata Tertib LKIR Ke-43 Tahun 2011 sebagai acuan finalis dalam mengikuti kegiatan tersebut di link: http://intra.lipi.go.id/direktori/humas/lipi1317034388.zip
  2. Prototipe alat peraga, brosur, dan standing banner untuk pameran
  3. Presentasi menggunakan format Power Point.
  4. Baju batik untuk acara kunjungan/resmi.
  5. Baju batik untuk acara kunjungan.
  6. Registrasi ulang dan setting pameran di Widya Graha LIPI Lantai 1, Jl. Gatot Subroto No 10 Jakarta Selatan pada tanggal 2 Oktober 2011, pukul 12.00-15.00 WIB.
  7. Panitia menyediakan biaya akomodasi untuk 1 orang yaitu ketua kelompok atau yang ditunjuk oleh kelompok.
  8. Akomodasi di Hotel Bumi Wiyata Depok, mulai tanggal 2 Oktober 2011 pukul 16.00 WIB sampai dengan tanggal 5 Oktober 2011 pukul 09.00 WIB ditanggung oleh Panitia.
  9. Biaya transportasi dari tempat asal ke tempat pameran pergi pulang ditanggung oleh masing-masing finalis.
Dewan Juri LKIR Ke-43 Tahun 2011 terdiri dari:

Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
  1. Dr. Syarif Hidayat
  2. Dr. Ninok Leksono
  3. Drs. Andrinof Chaniago, M.Si
Bidang Ilmu Pengetahuan Alam
  1. Dr. Adi Santoso
  2. Prof. (Ris) Dr. Leonardus Broto Sugeng Kardono
  3. Dr. Susiani Purbaningsih DEA
Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa
  1. Dr. L.T. Handoko
  2. Dr. Yudi Darma
  3. Dr. M. Mustafa Sarinanto
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Panitia LKIR Ke-43 Tahun 2011, Telp. 021-5225711, Ext. 273 atau Sdr. Indriyani: 081319165778. Atas Perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih.

Panitia LKIR Ke-43 Tahun 2011
Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek BKPI LIPI
Sasana Widya Sarwono Lt. 5
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 10, Jakarta 12710
Telp (021) 5225711, Ext. 274
Fax. (021) 52920839


Sumber: www.lipi.go.id

PENULISAN GELAR AKADEMIK

sumber gambar: http://www.faidilanwar.com
Pada suatu siang di bulan Desember tahun 2010 lalu, seorang teman datang dan bertanya mengenai penulisan gelar akademik yang benar. Lantaran terbatasnya informasi yang saya berikan pada saat itu, maka saya tuliskan kembali secara lengkap penulisan gelar akademik.

Berikut saya tampilkan sebuah tulisan yang sangat baik untuk dibaca dari Dr. Warsiman, M.Pd.


Tanpa sadar, kebanyakan orang tidak memahami penulisan gelar yang benar. Penulisan gelar sejatinya tidaklah sesulit yang dibayangkan, tetapi juga tidak segampang yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang.
Berdasarkan aturan kebahasaan, penulisan gelar termasuk kategori pemahaman tentang singkatan. Singkatan adalah kependekkan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya. Selain itu, dalam buku pedoman umum ejaan yang disempurnakan (EYD), penulisan gelar juga secara intens disinggung, bahkan disertai beberapa contoh penulisan yang benar. Namun demikian, masyarakat masih saja banyak yang belum memahami dengan baik teknik penulisan gelar yang benar.
Sekarang, marilah kita analisis tentang penulisan gelar ini, agar kita tidak lagi menemui kesulitan di kemudian hari. Jika dianalisis kata per kata, penulisan gelar dapat dinalar melalui teori singkatan. Sebagai misal, penulisan gelar sarjana pendidikan, yang ditulis benar, Sarjana Pendidikan (S.Pd.), dan ditulis di belakang nama penyandang gelar. Huruf  “S“ pada kata sarjana, ditulis dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik, merupakan satu kata. Kemudian, huruf  “P” ditulis dengan huruf besar, tetapi huruf  “D”  ditulis dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda titik. Huruf  “D”  ditulis dengan huruf kecil karena posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf “P” yang merupakan kepanjangan dari kata “pendidikan”. Demikian pula singkatan-singkatan gelar lain yang sejenis dengan contoh tersebut, juga akan mengalami proses kebahasaan yang sama.
Lain halnya dengan singkatan pada gelar yang tanpa menyertakan huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian satu kata. Sebagai misal, penulisan gelar sarjana hukum, sarjana ekonomi, dan sarjana pertanian. Jika disingkat, ketiga contoh gelar tersebut hanya terdiri dari huruf awal, dan tanpa menyertakan huruf peluncur yang merupakan bagian dari rangkaian kata, sehingga penulisannya pun terdiri atas huruf per huruf serta masing-masing ditandai dengan tanda baca titik. Dengan demikian, penulisan gelar sarjana hukum, ditulis di belakang nama penyandang gelar dengan singkatan: S.H., sarjana ekonomi ditulis S.E., dan sarjana  pertanian ditulis S.P.. Penulisan-penulisan gelar lain yang sejenis dengan contoh tersebut, dan yang hanya terdiri dari dua huruf atau lebih tanpa disertai dengan huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian kata, harus mengikuti pola penulisan tersebut.
Berikut ini contoh-contoh penulisan gelar yang benar.
Gelar Sarjana
S.Ag. (Sarjana Agama)
S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
S.Si.  (Sarjana Sains)
S.Psi. (Sarjana Psikologi)
S.Hum. (Sarjana Humaniora)
S.Kom. (Sarjana Komputer)
S.Sn. (Sarjana Seni)
S.Pt. (Sarjana Peternakan)
S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
S.Sos. (Sarjana Sosial)
S.Kar. (Sarjana Karawitan)
S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
S.T. (Sarjana Teknik)
S.P. (Sarjana Pertanian)
S.S. (Sarjana Sastra)
S.H. (Sarjana Hukum)
S.E. (Sarjana Ekonomi)
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)           
S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam), dsb.
Gelar MagisterM.Ag. (Magister Agama)
M.Pd. (Magister Pendidikan)
M.Si. (Magister Sains)
M.Psi. (Magister Psikologi)
M.Hum. (Magister Humaniora)
M.Kom. (Magister Komputer)
M.Sn. (Magister Seni)
M.T. (Magister Teknik)
M.H. (Magister Hukum)
M.M. (Magister Manajemen)
M.Kes. (Magister Kesehatan)
M.P. (Magister Pertanian)
M.Fhil. (Magister Fhilsafat)
M.E. (Magister Ekonomi)
M.H.I. (Magister Hukum Islam)
M.Fil.I. (Magister Filsafat Islam)
M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)
M.Pd.I. (Magister Pendidikan Islam), dsb.
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)
Gelar Sarjana Muda Luar NegeriB.A. (Bechelor of Arts)
B.Sc. (Bechelor of Science)
B.Ag. (Bechelor of Agriculture)
B.E. (Bechelor of Education)
B.D. (Bechleor of Divinity)
B.Litt. (Bechelor of Literature)
B.M. (Bechelor of Medicine)
B.Arch. (Bechelor of Architrcture), dsb.
Gelar Master Luar NegeriM.A. (Master of Arts)
M.Sc. (Master of Science)
M.Ed. (Master of Education)
M.Litt. (Master of Literature)
M.Lib. (Master of Library)
M.Arch. (Master of Architecture)
M.Mus. (Master of Music)
M.Nurs. (Master of Nursing)
M.Th. (Master of  Theology)
M.Eng. (Master of Engineering)
M.B.A. (Master of Business Administration)
M.F. (Master of Forestry)
M.F.A. (Master of Fine Arts)
M.R.E. (Master of Religious Ediucation)
M.S. (Mater of Science)
M.P.H. (Master of Public Health), dsb.
Gelar Doktor Dalam Negeri
Penulisan gelar doktor dalam negeri pun sering tidak dipahami dengan benar oleh kebanyakan orang, padahal jika kita mampu menganalisis, tidaklah sulit untuk dapat menemukan jawabannya.
Penulisan gelar doktor dalam negeri sama dengan penulisan gelar-gelar yang lain. Karena huruf  “D” dan “R” merupakan rangkaian satu kata, maka penulisan gelar doktor yang benar adalah: Dr. (Doktor), dan ditulis di depan nama penyandang gelar. Huruf  “D” ditulis dengan huruf besar, dan huruf “R” ditulis dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda titik pula.
Selain itu, di Indonesia juga memberlakukan sebutan profesional untuk program diploma. Aturan main penulisan sebutan profesional dalam negeri untuk program diploma ditulis di belakang nama penyandang sebutan profesional tersebut. Perhatikan beberapa sebutan profesional program diploma dalam negeri sebagai berikut.
Program diploma satu (D1) sebutan profesional ahli pratama, disingkat (A.P.);
Program diploma dua (D2) sebutan profesional ahli muda, disingkat (A.Ma.);
Program diploma tiga (D3) sebutan profesional ahli madya, disingkat (A.Md.); dan
Program diploma empat (D4) sebutan profesional ahli, disingkat (A.).
Akhir-akhir ini sebutan profesional untuk program diploma, sebagaimana yang tertera itu, cenderung diikuti oleh ilmu keahlian yang dimiliki. Sebagai misal, sebutan profesional untuk ahli muda kependidikan disingkat A.Ma.Pd., ahli madya keperawatan disingkat A.Md.Per., ahli madya kesehatan disingkat A.Md.Kes., ahli madya kebidanan disingkat A.Md.Bid., dan ahli madya pariwisata disingkat A.Md.Par.
Selanjutnya, banyak orang bertanya-tanya tentang beberapa gelar doktor luar negeri yang tidak mereka pahami maksudnya, juga tidak mereka ketahui cara penulisannya, sehingga banyak diantara mereka hanya dapat memperkirakan maksud, dan demikian pula cara penulisannya. Karena berdasarkan perkiraan belaka, maka banyak diantara mereka salah menebak maksud serta cara penulisannya.
Penulisan gelar doktor, master, dan sarjana muda dari luar negeri, ditulis di belakang nama penyandang gelar. Sebagaimana penulisan gelar-gelar dalam negeri, penulisan gelar dari luar negeri pun sama. Untuk dapat memahami penulisan yang benar, kita perlu menganalisis kata per kata sebagaimana cara menganalisis kata per kata pada penulisan gelar dalam negeri. Sebagai misal, gelar doctor of philosophy, yang ditulis benar [Ph.D.]. Huruf “P” ditulis dengan huruf besar, tetapi huruf “H” ditulis dengan huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda titik. Huruf “H” ditulis dengan huruf kecil karena posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf “P” yang merupakan kepanjangan dari kata philosophy, sedangkan huruf “D” ditulis dengan huruf besar sebagai singkatan dari kata doctor, dan diakhiri dengan tanda titik.
Perhatikan beberapa gelar doktor luar negeri yang sering kita jumpai di Indonesia, dan contoh penulisannya:
Ph.D. (Doctor of Philosophy);                =>    Sigit Sugito, Ph.D.
Ed.D. (Doctor of Education);                 =>    Sigit Sugito, Ed.D.
Sc.D. (Doctor of Science);                      =>    Sigit Sugito, Sc.D.
Th.D. (Doctor of Theology);                   =>    Sigit Sugito, Th.D.
Pharm.D. (Doctor of Pharmacy);           =>    Sigit Sugito, Pharm.D.
D.P.H. (Doctor of Public Health);         =>   Sigit Sugito, D.P.H.
D.L.S. (Doctor of Library Science);      =>   Sigit Sugito, D.L.S.
D.M.D. (Doctor of Dental Medicince); =>   Sigit Sugito, D.M.D.
J.S.D. (Doctor of Science of Jurisprudence). =>  Sigit Sugito, J.S.D., 
Tambahan lagi, penulisan gelar ganda yang kedua gelar tersebut berada di belakang nama penyandang gelar, juga perlu memperhatikan teknik penulisan yang benar. Bahwasanya, selama ini kita sering menjumpai bahkan mungkin, menjadi pelaku sendiri penulisan gelar ganda yang tidak memperhatikan tata cara penulisan yang benar.
Tenik penulisan gelar ganda yang kedua-duanya berada di belakang nama penyandang gelar, banyak terkait dengan penggunaan tanda baca koma (,). Penulisan yang benar adalah setelah nama (penyandang gelar), dibubuhkan tanda koma (,) kemudian diikuti gelar yang pertama, ditulis dengan teknik penulisan yang benar, lalu dibubuhkan tanda koma untuk penulisan gelar yang kedua, dan seterusnya (jika ada gelar-gelar yang lain). Perhatikan beberapa contoh penulisan gelar ganda di bawah ini:
Endra Lesmana, S.Ag., S.H.
Endra Lesmana, S.Pd., S.S.
Endra Lesmana, S.Hum., S.Pd.I.
Jika penyandang gelar memiliki gelar lebih dari dua gelar, dan semuanya berada di belakang nama penyandang gelar, teknik penulisannya pun sama. Perhatikan pula beberapa contoh penulisan gelar yang lebih dari dua gelar di belakang nama penyandang gelar.
Imam Prasodjo, S.S., M.Hum., M.Pd.
Imam Prasodjo, S.Pd., S.S., M.Ed.
Imam Prasodjo, S.Ag., M.E.I., Ph.D.
Penulisan gelar dengan mengikuti nama penyandang gelar yang ditulis dengan huruf balok (kapital), gelar tetap ditulis sesuai dengan penulisan gelar yang benar. Jika gelar tersebut terdapat huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian satu kata, sebagai misal, gelar S.Ag., S.Pd., S.Pt., huruf g, d, dan t yang posisinya sebagai huruf peluncur dari rangkaian satu kata, tidak ditulis dengan huruf besar. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini:
Ditulis Benar          Ditulis Salah                    Juga Ditulis Salah
Hadi Mulya, S.Pd.    HADI MULYA, S.PD.     HADI MULYA, S.Pd.
Hadi Mulya, S.Ag.    HADI MULYA, S.AG.    HADI MULYA, S.Ag.
Hadi Mulya, S.Pt.     HADI MULYA, S.PT.     HADI MULYA, S.Pt.
Di dalam aturan kebahasaan, nama orang tidak dibenarkan ditulis dengan huruf balok (kapital), kecuali untuk kepentingan tertentu. Jika ditulis, huruf balok (kapital) hanya dibenarkan ditulis pada awal kata nama orang. Karena itu, penulisan gelar dengan mengikuti nama penyandang gelar yang sama-sama ditulis menggunakan huruf balok, tidak hanya salah, tetapi sudah salah kaprah
sumber: http://blog.sunan-ampel.ac.id/warsiman/2010/05/18/penulisan-gelar-akademik/

Lomba menulis Cerpen, Puisi & Essai Al Azhar Share n' Fair


LOMBA CERITA PENDEK 

Ketentuan :
  1. Sertakan biodata dalam lampiran yang berbeda (nama, alamat, fotocopy KTM, no telp). 
  2. Temanya: “Citra, cita dan cinta”
  3. Lomba dibuka untuk mahasiswa kecuali panitia lomba.
  4. Cerpen yang dikirim tidak bertentangan dengan unsur SARA, dan belum pernah dipublikasikan.
  5. Diketik rapi, font Times new Roman, ukuran 12, spasi 1,5,   min: 3 hal, max: 6hal
  6. Lomba ditulis sesuai dengan EYD yang benar
  7. Hanya bisa mengirimkan 1 karya
  8. Cerpen dikirim via email : asfuai2011@gmail.com
  9. Pengiriman cerpen dibuka mulai 20 agustus 2011, dan ditutup 24 September 2011. Pukul 24.00 WIB
  10. Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat.

Kriteria Penilaian:
  • Kesesuaian dengan tema
  • Orisinalitas karya
  • Kreativitas cerpen
  • Penggunaan EYD


LOMBA PUISI

Ketentuan :
  1. Tema :  “Citra, cinta dan cita”
  2. Sertakan biodata dalam lampiran berbeda (nama, alamat, fotocopy KTM, no telp).
  3. Lomba dibuka untuk mahasiswa kecuali panitia lomba.
  4. Puisi karya sendiri bukan saduran/terjemahan dan sedang tidak diikutsertakan pada lomba yang bersamaan, serta belum pernah dipublikasikan.
  5. Bentuk puisi bebas, halaman dibuat se-kreaktif mungkin
  6. Cerpen dikirim via email : asfuai2011@gmail.com
  7.  Pengiriman cerpen dibuka mulai 20 agustus 2011, dan ditutup 25 September 2011.
  8. Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat.

 Kriteria pemenang
  • Cerita sedih, pembaca dapat merasakan kesedihan yang penulis rasakan.
  • Cerita lucu, pembaca ikut cekikikan ikut merasakan kelucuan.
  • Cerita sukses, pembaca ikut merasa bangga
  • Cerita kesal, pembaca ikut mengepalkan tinju


LOMBA PENULISAN ESSAY
  1. Tema : “ Citra, Cinta dan Cita “
  2. Essay harus asli karya peserta, bukan terjemahan
  3. Peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 karya terbaik
  4. Essay belum pernah dimuat / dipublikasikan dimedia ataupun cetak/elektronik, dan tidak sedang diikutsertakan dalam lomba lain/bukan saduran
  5. Essay yang masuk menjadi hak milik panitia
  6. Cerpen dikirim via email : asfuai2011@gmail.com
  7. Pendaftaran dan pengirim essay mulai 20 agustus 2011, dan ditutup 21 September 2011
  8. Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat.

Ketentuan Khusus:

  1. Essay diketik dengan Mc.word, Format: Kertas A4. Font: calibri, ukuran 12, spasi 1,5   margin normal, disertai daftar Pustaka bila terdapat rujukan/kutipan
  2. Essai diketik menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, panjang essay maksimal 5 hal min: 2 hal
  3. Halaman akhir essay dilengkapi dengan data pribadi (nama lengkap, alamat, nama univ, jurusan, no HP/kontak, email
  4. Essay dikirim via email


Team Juri : Tiar anwar bachtiar (sejarahwan dan penulis muda)
                  Syarif Hidayatullah ( Sastrawan )
                  Shakaro Ally ( novelis muda berbakat )

NB. Ketentuan Pemenang
Pemenang tiap-tiap lomba  di ambil hanya juara 1 , juara II dan juara III
Juara 1 : Uang tunai Rp.500.000 + sertifikat + 2 buku
Juara II: Uang tunai Rp.300.000+sertifikat+1 buku
Juara III : Uang Tunai Rp. 200.000+sertifikat+ 1 buku

Cp: 085722475712 (Evi)
       085323078642 (Rahmi)

THE 2nd JAKARTA INTERNATIONAL LITERARY FESTIVAL (JILFest) 2011

LOMBA MENULIS CERPEN
“Spirit Persaudaraan dan Multikulturalisme”

Kerja Sama:
Komunitas Sastra Indonesia (KSI)
Komunitas Cerpen Indonesia (KCI)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi DKI Jakarta

Dasar Pemikiran 

sumber : berizikbanget.blogspot.com
Jakarta sebagai ibukota negara, pusat pemerintahan, kota internasional, dan berbagai predikat lainnya –yang melekat pada reputasi dan nama baik Jakarta yang merepresentasikan citra Indonesia— memiliki arti penting tidak hanya bagi warga Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat dunia. Artinya, posisi Jakarta sangat strategis bagi usaha mengangkat keharuman Indonesia serta menjalin kerja sama budaya untuk memperkenalkan Indonesia ke pentas dunia.

Dalam khazanah kesusastraan Indonesia, Jakarta dengan berbagai kekayaan kebudayaannya, keberagaman masyarakatnya, percepatan pembangunannya, serta latar geografik dan latar alamnya yang memancarkan perpaduan modernisme dan eksotisme, telah sejak lama menjadi lahan garapan para sastrawan Indonesia, bahkan juga sastrawan dari mancanegara. Kini, selepas memasuki alaf baru dan zaman ingar-bingar reformasi, sejauh manakah Jakarta masih memancarkan pesonanya, auranya yang menyebarkan daya tarik, dan semangat yang merepresentasikan keindonesiaan.

Dalam kaitan itulah, lomba penulisan cerita pendek berlatar Jakarta dengan tema “spirit persaudaraan dan multikulturalisme”, akan menawarkan catatan estetik yang khas, sekaligus juga universal dalam sebuah kemasan karya sastra. Maka, karya itu hadir sebagai totalitas kreativitas pengarang. Tanpa itu, latar atau tema Jakarta hanya akan menjadi sesuatu yang artifisial, tempelan, dan tidak menyodorkan ruh Jakarta sebagai representasi keindonesiaan.

Tema
“ Sprit persaudaraan dan multikulturalisme “.

Ketentuan Umum
  1. Lomba ini terbuka bagi warga dunia (warga Indonesia dan warga asing)
  2. Biodata dan alamat lengkap (termasuk nomor telepon, ponsel, dan e-mail) disertakan di luar naskah lomba.
  3. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah lomba.
  4. Naskah lomba belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun seluruhnya.
  5. Naskah lomba ditulis dalam bahasa Indonesia dan merupakan karya asli.
  6. Naskah lomba dikirim kepada Panitia sebanyak 5 (lima) kopi, disertai CD atau flash disk berisi file naskah, selambat-lambatnya tanggal  15 Oktober 2011 (stempel pos).
  7. Di sebelah kiri amplop hendaknya ditulis “Lomba Menulis Cerpen JILFets 2011”.

Naskah lomba dialamatkan kepada:
Sekretariat Panitia Lomba Menulis Cerpen
Jakarta International Literary Festival (JILFest) 2011
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta
Jl.Kuningan Barat No. 2, Gedung B Lt. 3, Kuningan,  Jakarta Selatan
Telp. (021) 5263923

Ketentuan Khusus
  1. Penjabaran tema dalam cerita dan penggambaran latarnya tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
  2. Panjang karangan antara 8.000-15.000 karakter (with space), atau 4-8 halaman ketik 1,5 spasi, kertas ukuran A4 dengan huruf standar (Times New Roman, 12).
  3. Peserta lomba adalah perseorangan, bukan kelompok.
  4. Merupakan karya asli, bukan terjemahan ataupun saduran. Penjiplakan atas karya orang lain dalam bentuk apa pun, tidak dibenarkan, dan panitia berhak  membatalkan keikutsertaannya dalam lomba ini.
  5. Keputusan Dewan Juri bersifat mutlak dan tidak diadakan surat-menyurat.


Ketentuan Lain
  1. Pengumuman Lomba dan penyerahan hadiah akan diselenggarakan pada acara khusus dalam rangkaian JILFest 2011, bulan Desember 2011.
  2. Juara 1 s.d 3 akan diundang untuk mengikuti JILFest 2011 di Jakarta.
  3. Hak Cipta ada pada pengarang.
  4. Sebanyak 20 cerpen pilihan berikut karya para pemenang akan diterbitkan dalam bentuk buku, bersama 20 cerpen pilihan dan juara lomba menulis cerpen JILFest 2011. Buku ini diupayakan akan diluncurkan serta didiskusikan dalam JILFest 2011 di Jakarta.
  5. Panitia berhak mengedit kesalahan pengetikan dalam cerpen.


Hadiah dan Honorarium
Juara 1                                  Rp 10.000.000,00
Juara 2                                  Rp 7.500.000,00
Juara 3                                  Rp 5.000.000,00
Juara Harapan 1                Rp 3.500.000,00
Juara Harapan 2                Rp 2.500.000,00

Keterangan Lain:
Juara 1 s.d 3 akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti Jilfest 2011 dengan fasilitas (akomodasi, dan konsumsi) ditanggung Panitia.  Keterangan lengkap tentang lomba ini dapat dilihat pada laman (web site) www.jilfest.org.

Jakarta, 5 Agustus 2011
PANITIA PELAKSANA  JILFest  2011

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More