Nostalgian Kuliner di Kota Palembang

Kerinduan itu segera menuntun kaki saya menyusuri tempat-tempat yang sedari kuliah dulu menjadi tempat pilihan saya bersama rekan-rekan menghabiskan akhir pekan atau sekadar mentraktir para sahabat. (*Prakoso Bhairawa Putera)

ARAH PERUBAHAN UU IPTEK

Namun, rencana perubahan tidak mencantumkan peneliti dan perekayasa sebagai bagian penting dari sumber daya.Padahal, pelaku aktivitas penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek terletak pada peneliti dan perekayasa.

Makam Kesultanan Palembang Darussalam

Masyarakat Palembang mengenal kompleks pemakaman ini dengan sebutan Kawah Tekurep. Nama tersebut berasal dari bentuk atap bangunan utama pemakaman yang berbentuk cungkup (kubah) melengkung berwarna hijau. (*Prakoso Bhairawa Putera)

Penyerahan Hadiah Pemenang LKTI Seskoal 2012

Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, SE., menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba karya tulis ilmiah dengan tema “Menuju Kejayaan NKRI sebagai Negara Kepulauan yang Bervisi Maritim”.

"MABUK OTDA" KETIKA DAERAH BARU (DINILAI) GAGAL

Gegap gempita otonomi ternyata membawa konsekuensi logis dengan perubahan dalam sistem pemerintahan daerah.(Esquire Indonesia, Juni 2013 *Prakoso Bhairawa Putera)

AUDISI BUKU STORYCAKE FOR BACKPACKERS (GPU)

30 Kisah-Kisah Seru dan Inspiratif Tentang Petualangan ala Backpacker

Yuhuuuuu, STORYCAKE is BACK ! Tau backpacker kan ? Itu lho, si tukang jalan-jalan yang modalnya ransel gede doang plus duit irit –kalau gak bisa dibilang minim-. 

Proyek Buku Sebelumnya
Apakah jika Saya sudah jalan – jalan dengan bawa ransel super gede, berarti saya adalah seorang backpacker ? Wait, jangan tergesa – gesa menyebut diri menjadi backpacker. Menurut hasil googling, Seorang backpacker sejati itu bukan hanya seseorang yang jalan-jalan nenteng ransel gede puluhan kilo. Arti backpacker lebih dari itu. Seorang backpacker adalah Smart Traveller. Anyway, apapun itu, setelah dua buku STORYCAKE sebelumnya yang sudah terbit (Storycake For Ramadhan dan Storycake For Amazing Moms), akhirnya GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA akan kembali hadir dengan serial Storycake terbaru yang gak kalah seru dan heboh : STORYCAKE FOR BACKPACKERS ! Punya pengalaman menarik, heboh, gila-gilaan, inspiratif dan lain-lain tentang petualangan ala backpacker ? Punya anak yang hobi ngegembelbackpackeran sampe bela-belain bolos sekolah ? punya kerabat, saudara, sahabat dan kenalan yang punya cerita menarik seputar dunia backpackeran ? langsung aja ikutan audisi ini yaaa … 

*Catatan : Travelling dengan menggunakan koper, itu gak masuk bagian dari backpackeran lho ya, He he he  

SYARAT UMUM: 
  1. Usia Bebas, Laki-laki dan perempuan. 
  2. Tulisan harus berisi kisah nyata pribadi, maupun orang-orang terdekat dan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika nanti naskah lolos seleksi, maka Kamu harus menyerahkan surat pernyataan keaslian naskah. 
  3. Jika Kamu menuliskan kisah hidup orang lain, maka di akhir cerita, tuliskan nama lengkap si tokoh nyata tersebut. 
  4. Tulisan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun (termasuk di dunia maya). 
  5. Tuliskan kisah kamu yang tak terlupakan, paling menginspirasi dan sangat menarik tentang pengalaman backpackeran kamu kemanapun (keliling dunia, keliling Indonesia atau bahkan cuma keliling di dalam kota ). 
  6. Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 (satu) naskah terbaiknya. 
SYARAT KHUSUS:
  1. Naskah berupa tulisan nonfiksi populer (bukan makalah ilmiah), dengan kisah yang mengalir, ringan, dan mudah dicerna berbahasa Indonesia yang baik. Boleh menyelipkan bahasa santai dan gaul, tapi tetap sesuai dengan EYD. Hindari pemakaian kata-kata yang menyinggung SARA, mengandung pornografi, bahasa kasar, dan bahasa ALAY. 
  2. Panjang naskah maksimal 5 halaman kertas A4, ketik 1,5 spasi, huruf Times New Roman 12. Ketik dan simpan hanya dalam file Microsoft Word berformat (.doc). 
  3. Naskah dikirim dalam bentuk attachment ke alamat e-mail : emakbackpacker@yahoo.com. Ingat, naskah jangan ditulis di badan e-mail. Pada subyek, tuliskan: (ANTOLOGI SFB) – Judul Naskah. 
  4. Naskah dalam bentuk (.doc) itu harus mencantumkan judul naskah dan nama penulisnya di bagian bawah judul sebelum cerita. 
  5. Sertakan nama asli, nama FB, dan biodata deskriptif sepanjang satu paragraf di akhir naskah (contoh biodata deskriptif silahkan lihat di bagian bawah catatan ini). 
  6. Akan dipilih 30 naskah yang dinilai paling unik, memotivasi, heboh dan menginspirasi untuk dibukukan dalam sebuah antologi. 
  7. Naskah ditunggu hingga tanggal 1 Mei 2012 Pukul 24.00 WIB. 
  8. Pengumuman kontributor yang masuk dalam antologi ini akan di-posting di fanpage Lygia Pecanduhujan pada tanggal 10 Mei 2012 Pukul 24.00 WIB. 
  9. Naskah yang terpilih akan diterbitkan oleh GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA (GPU). 12. 60% dari jumlah royalti akan dibagikan secara rata kepada seluruh kontributor dalam buku ini.

ALBUM FOTO #001

Menangkap Pagi di Pulau Peucang # 2010

Pagi di Bromo # 2011

Hamparan Pantai dan Birunya Laut di Pulau Lombok # 2011

Mengabadikan Sore di Bibir Pantai Padang # 2011

Ancol di Waktu Sore Selalu Menarik # 2010

It's Me # 2010

Lomba Karya Tulis 4 (Empat) Pilar Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara MPR RI Tahun 2012

LOMBA KARYA TULIS EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 

Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat dan mahasiswa, peningkatan penalaran, menumbuhkan semangat kehidupan berbangsa dan bernegara serta menggairahkan budaya menulis bagi masyarakat dan mahasiswa, MPR RI menyelenggarakan Lomba Karya Tulis 4 (empat) pilar, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Peserta 
Katagori Masyarakat Umum 
Katagori Mahasiswa Strata 1 

Tema dan Sub Tema Karya Tulis 
Tema karya tulis yang dilombakan adalah Implementasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Peserta dapat menentukan sub tema sendiri, tetapi tidak boleh lepas dari tema 4 (empat) pilar tersebut. Contoh sub tema dalam penulisan, antara lain sebagai berikut: 

Katagori Masyarakat Umum 
1. Pancasila sebagai pendorong kemajuan bangsa; 
2. Urgensi GBHN dalam sistem ketatanegaraan; 
3. Implementasi otonomi daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 
4. Optimalisasi peran MPR dalam struktur ketatanegaraan Indonesia. 

Katagori Mahasiswa 
1. Pancasila dalam membangun persatuan dan kesatuan; 
2. Pancasila sebagai identitas dan nilai luhur bangsa; 
3. Memperkukuh kedaulatan negara melalui pembangunan berwawasan nusantara; 
4. Kebhinekaan sebagai alat pemersatu bangsa. 

Jadwal Penyelenggaraan 
  1. Naskah harus sudah diterima Panitia Lomba paling lambat tanggal 15 Agustus 2012 (cap pos).
  2. Pengumuman peserta yang masuk final pada bulan September 2012. 
  3. Presentasi Finalis, Penetapan, dan Pengumuman Juara pada September/Oktober 2012. 
  • Peserta yang pernah menjadi juara pada tahun 2011 tidak dapat ikut sebagai peserta pada tahun 2012. 
  • Informasi lebih lanjut dapat menghubungi (021) 5789 5069 atau sms/telp no. 081314429549 atau email : biropersidangan@setjen.mpr.go.id 
  • Naskah hard copy karya tulis dikirimkan melalui pos dan ditujukan kepada Biro Persidangan MPR RI, PO BOX nomor 2069 JKP 10020, Penjelasan rinci dapat dilihat pada Website: www.mpr.go.id.  
Demikian pengumuman ini disampaikan untuk diketahui sebagaimana mestinya.
Jakarta, 4 April 2012 
Sekretariat Jenderal MPR RI 

Bukit Siguntang: Tempat Persemayaman Raja-Raja Sriwijaya

Siguntang adalah nama sebuah perbukitan kecil di Kota Palembang. Di sinilah para raja Kerajaan Sriwijaya dimakamkan dengan upacara penghormatan dari sebuah negara adidaya. Di bukit yang historis ini, terdapat tujuh makam tokoh Kerajaan Sriwijaya yang dianggap keramat, meliputi makam Raja Si Gentar Alam, makam Panglima Bagus Kuning, Panglima Bagus Karang, Putri Rambut Selako, Putri Kembang Dadar, Panglima Batu Api, dan makam Tuan Junjungan.

Nuansa hijau menyambut setiap pengunjung yang datang di kawasan ini, * @prakosobhairawa

Ada tujuh makam dari raja Sriwijaya yang terdapat di Bukit Siguntang. * @prakosobhairawa

Keindahan arsitektur dan hijaunya pohon menambah bermakna kawasan ini. * @prakosobhairawa

Salah satu makan yang menjadi kunjungan peziarah. *@prakosobhairawa

Makam Putri Kembang Dadar. * @prakosobhairawa

Relief-relief yang terdapat di sisi lain dari kompleks pemakaman. Relief tersebut menggambarkan cerita singkat keberadaan kerajaan Sriwijaya di Nusantara. * @prakosobhairawa 

Minimnya perawatan menjadi salah satu kekurangan dari kawasan ini. *@prakosobhairawa

BUKU: Analisis Keterkaitan Antar-Akademisi, Industri, dan Pemerintah: Suatu Tinjauan Teoretis dan Praktis dari Perspektif Teori Kompleksitas

Analisis Keterkaitan Antar ABG - Pappiptek LIPI, 2011

Judul Buku: 
Analisis Keterkaitan Antar-Akademisi, Industri, dan Pemerintah: Suatu Tinjauan Teoretis dan Praktis dari Perspektif Teori Kompleksitas 

Penulis : 
Dudi Hidayat, Sri Mulatsih, Prakoso Bhairawa Putera, Muhammad Zulhamdani, dan Dini Oktaviyanti. 

Penerbit : 
LIPI Press, 2011, ISBN 978-979-799-681-9 

Catatan Penutup:

CAS ini adalah sebuah jejaring yang terjadi antar agent, dimana didalamnya terjadi interaksi dan agent ini berperan sebagai sel syaraf dalam sebuah CAS. Dari interaksi yang terjadi antar agent inilah nantinya akan terjadi reaksi ataupun hasil yang tidak terduga dan muncul begitu saja karena adanya interaksi antar agent ataupun aktor. 

CAS sebagai sebuah sistem yang berkembang secara dinamik sebagai hasil dari proses perkembangan yang bersifat “pengorganisasian-sendiri” (self-organization). Sistem terdiri dari aktor atau agen semi-otonom yang saling berinteraksi dengan cara yang tidak dapat diprediksi sedemikian sehingga menghasilkan pola sistem menyeluruh. 

CAS memiliki sifat dasar berupa pengorganisasian-sendiri, namun hal ini tidak berarti bahwa sistem tidak dapat diintervensi. Baik sebagai pengamat maupun sebagai bagian dari sistem, kita dapat melakukan intervensi untuk mengarahkan agar interaksi antar aktor menghasilkan pola yang koheren. Meskipun tidak dapat mengontrol atau memprediksi proses pengorganisasian-diri yang terjadi dalam sistem, kita dapat mengintervensi sistem dengan memahami kondisi yang menentukan arah, trayektori dan kecepatan proses pengorganisasian-diri. 

Menurut Olson dan Eoyang (2001), terdapat tiga hal yang menentukan proses pengorganisasian-diri: wadah-pembatas (Container), perbedaan signifikan (Difference) dan pertukaran yang mentransformasi (Transforming exchange). Pelaku industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok yakni : (i) sektor on farm (perkebunan) yang terdiri lebih dari 60 perusahaan (perusahaan perkebunan swasta, perkebunan rakyat dan perkebunan pemerintah/PTPN); (ii) sektor off farm yang terdiri dari a) sektor hulu (pengolah Crude Palm Oil), yang biasanya merangkap sebagai penanam kelapa sawit dan b) sektor hilir yang mengolah CPO menjadi berbagai produk turunan, antara lain oleochemical, minyak goreng, margarine, dan biofuel. Sejauh ini sektor industri hulu di Sumatra Utara terdiri dari 105 perusahaan dengan total kapasitas terpasang lebih dari 3.540 ton TBS per jam (Herawan dkk, 2009). Sedangkan untuk industri hilir, terdiri dari 15 perusahaan minyak goreng (kapasitas 2,8 juta ton per tahun), 4 perusahaan oleochemical (kapasitas 385 ribu ton per tahun), 3 perusahaan margarin (kapasitas 19 ribu ton per taunh), dan 1 perusahaan biodiesel (kapasitas 240 ton per tahun). Sementara itu, lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) kelapa sawit di Sumatra Utara dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (i) lembaga litbang milik pemerintah (Pusat Penelitian Kelapa Sawit/PPKS dan Lembaga Riset Perkebunan Indonesia/LRPI), (ii) lembaga litbang mandiri yang pada umumnya dimiliki oleh perusahaan perkebunan swasta asing, dan (iii) lembaga litbang yang merangkap sebagai produsen bibit. Dalam hal penyediaan bibit, wilayah Sumatra Utara memiliki lebih kurang sembilan produsen bibit sawit di antaranya adalah PPKS, PT Asian Agri, PT Sucofindo, dan PT London Sumatra. Sedangkan untuk pemenuhan tenaga kerja terampil dan kerja sama kegiatan litbang, selain mengandalkan Universitas Sumatra Utara (USU), juga melibatkan beberapa perguruan tinggi unggulan yang berada di Pulau Jawa antara lain Institut Pertanian Bogor (IPB), Insititut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). 

Pada level selanjutnya, industri kelapa sawit di Sumatra Utara diperkuat beberapa institusi pendukung yang meliputi lembaga keuangan (terutama bank), lembaga pemerintah (kantor pelabuhan, perpajakan, dll), dan asosiasi industri. Asosiasi industri kelapa sawit yang ada di Sumatra Utara antara lain adalah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APAKSINDO), Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI), Federasi Minyak Makan dan Lemak Nabati Indonesia (FAMNI), dan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN). Sedangkan Asosiasi gabungan dari berbagai pemangku kepentingan antara lain, Lingkar Sawit Indonesia, Konsorsium Penelitian Sawit Indonesia, dan Dewan Sawit Indoensia. Lebih jauh, dari pihak pemerintah yang relatif banyak berperan di industri kelapa sawit adalah Departemen Pertanian (Dinas Perkebunan Provinsi Sumatra Utara), Departemen Perindustrian, Departemen Kehutanan dan Departemen Perdagangan. Pola dari tiap aktor dalam ABG di Medan (Sumatera Utara) menunjukkan interaksi antar Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (LP USU) dengan sektor industri relatif lebih dinamis dan bergerak membentuk pola keberlanjutan, walaupun hubungan ini hanya untuk bidang penelitian tertentu – khususnya pada analisis dampak lingkungan (amdal) bagi perusahaan dan peningkatan nilai tambah komoditi produk agribisnis. Sedangkan jalinan antara LP USU dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Sumatera Utara lebih banyak interaksi dalam kegiatan perencanaan strategis bagi pembangunan daerah, penyusunan dokumen tata ruang wilayah, dan penelitian terhadap daya dukung kewilayahan. Interaksi antara Balitbangda Sumatera Utara dengan Industri belum terjalin sebagaimana mestinya. 

Pola linkages di Surabaya (Jawa Timur) menunjukkan keterkaitan ketiga aktor telah terjalin namun dengan intensitas yang berbeda-beda. Jaringan yang ada belum menunjukkan bahwa interaksi antara universitas dan industri serta pemerintah dan industri belum kuat. Institut Teknologi Surabaya mengembangkan unit inkubator untuk menciptakan terjadinya sinergi keterkaitan antara akademisi, industri dan pemerintah. Salah satu lembaga yang mereka bentuk adalah clearing house. Clearing house ini untuk menjembatani jalinan kerjasama dan interaksi ABG dapat berjalan maksimal. Bahkan untuk memantau adanya interaksi antara ketiganya, lembaga ini memanfaatkan media sebagai pendukung terciptanya jaringan ini. Pola keterkaitan disebabkan tidak adanya wadah pembatas ataupun magnet yang menyebabkan masing-masing aktor saling membutuhkan satu sama lain. Kegiatan penelitian yang dilakukan belum menjadi daya tarik bagi industri untuk menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan industri. Kegiatan penelitian diciptakan berdasarkan keinginan masing-masing aktor di lembaga penelitian tidak berdasarkan keinginan ataupun kemauan industri. Sebaliknya industri tidak mempunyai kemauan untuk mendapatkan hasil litbang. 

Sementara di Surakarta (Jawa Tengah) menunjukkan bahwa keterkaitan ketiga aktor telah terjalin namun dengan intensitas yang berbeda-beda. Jaringan yang ada belum menunjukkan bahwa interaksi antara universitas dan pemerintah belum kuat, namun interaksi antara pemerintah dengan industry dan juga industry dengan universitas telah terjalin cukup kuat. Pola keterkaitan disebabkan tidak adanya wadah pembatas ataupun magnet yang menyebabkan masing-masing aktor saling membutuhkan satu sama lain. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh universitas belum mendapat respon positif dari pemerintah dikarenakan komunikasi yang ada belum berjalan efektif. Iptek sebagai sarana daya saing antar negara juga harus bermanfaat kepada masyarakat sekitar. Dengan kata lain, memilih sektor-sektor yang menjadi kebutuhan masyarakat secara nasional perlu dijadikan sebagai misi pengembangan IPTEK. 

Kunci utama pengembangan dan implementasi konsep terhadap sektor kebutuhan masyarakat adalah kreativitas dari masing-masing stakeholder yang terlibat, baik dari unsur Akademisi sebagai peneliti, kalangan Bisnis sebagai pelaku, dan pihak Government sebagai pemangku kebijakan. Sinergi antara Akademisi, Bisnis, dan Government (ABG), diharapkan daya saing Indonesia sebagai negara dan bangsa akan semakin tinggi. Sinergi yang baik atau rantai kinerja harus terjadi antara perguruan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia dan teknologi, pengusaha atau industriawan yang memberdayakan secara optimal sumber daya manusia dan teknologi, pemerintah yang memfasilitasi dengan perundangan, pertauran serta infrastrukturnya, masyarakat yang kreatif dan dengan komitmen yang tinggi terhadap kemajuan industri sendiri. 

Dengan sinergi semacam itu yang disebut dengan sinergi ABG sangat patut dikembangkan secara solid untuk mengatur ketertinggalan dengan bangsa lain. Dengan terbentuknya sinergi tersebut maka industri yang berbasis riset dan sumber daya yang tangguh akan terbentuk dan memiliki keunggulan komparatif. Konsep ekonomi dan inovasi harus menjadi satu kesatuan sehingga dapat bersinergi, hal ini penting bagi daerah. Ada baiknya wadah yang muncul bukan hanya wadah yang ada sekarang, tetapi ada wadah lain yang memang disesuaikan dengan kepentingan. Peran penting dari lembaga-lembaga riset pun menjadi salah satu faktor yang bisa dipakai untuk mengintervensi munculnya wadah-wadah baru di daerah. (*Prakoso Bhairawa Putera)

EBOOK DAN PASAR PERBUKUAN KINI

ebook dan pasar perbukuan kini - online lipi.go.id
Seperti dilansir banyak media di tanah air pertengahan april lalu, bahwa penjualan buku elektronik atau yang dikenal dengan eBook masuk dalam kategori penjualan terbaik di Amerika Serikat (AS). Association of American Publisher (AAP) mengungkapkan data penjualan dari para penerbit AS, total penjualan eBook pada Februari 2011 lalu mencapai US$ 90,3 juta. Kondisi ini menjadikan buku digital sebagai format tunggal terbesar di AS untuk pertama kalinya, mengambil alih buku bersampul yang hanya mencetak penjualan US$ 81,2 juta. Buku bersampul memimpin hingga Januari, dimana eBook berada di urutan kedua saat itu. 

Tidak hanya itu, pasar eBook di Amerika mengalami pertumbuhan 202,3 persen dalam penjualan Februari dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu (2010). Kondisi sebaliknya terjadi pada buku cetak, dimana dengan kombinasi penjualan buku bersampul tebal dewasa dan buku bersampul tipis turun 34,4 persen menjadi US$ 156,8 juta pada Februari. Buku anak-anak dan orang dewasa muda kurang laku, dengan kemerosotan 16,1 persen menjadi US$58,5 juta.

Apa itu eBook?

Secara sederhana eBook dapat diartikan sebagai buku elektronik atau buku digital. Buku elektronik adalah versi digital dari buku yang umumnya terdiri dari kumpulan kertasyang berisi teks atau gambar. eBook sendiri menjadikan teks dan gambar tersebut dalam informasi digital baik dalam format teks polos, *pdf, *jpeg, *lit dan *html.

Namun, jika dilihat lebih dalam, eBook adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. eBook mampu mengintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Setidaknya kelebihan inilah yang menjadikan eBook mulai digemari.

Berdasarkan jenisnya eBook paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping cakra padat (compact disk) dengan kapasitas sekitar 700MB, DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 32 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.

Arliana, dkk (2008) mempertegas pengertian buku elektronik sebagai versi digital dari buku. Bahwa dengan buku elektronik, tidak perlu lagi dibutuhkan kertas untuk menghasilkan suatu bacaan. Oleh karena itu perlu dibuat aplikasi buku elektronik berbasis web yang mendukung konversi dokumen *.doc menjadi *.pdf. Dengan aplikasi ini pembaca dokumen dapat membaca dengan efisien dan praktis bahkan dapat membaca buku elektronik melalui perangkat bergerak yang mendukung fasilitas browsing menggunakan Internet dan atau yang mempunyai fasilitas office tools yang mendukung format dokumen *.doc dan *.pdf. Di samping itu, dengan format dokumen *.pdf pembaca buku elektronik dapat memperoleh dokumen yang rapi, mudah digunakan, dan mudah dalam mengolah sekuritasnya.

Tren eBook dan Pasar Dunia

Di awal tahun 2000 ketika Raksasa teknologi Amerika, Microsoft mulai mengalihkan seluruh buku di Perpustakaan Kongres Amerika ke dalam bentuk digital. Perpustakaan terbesar di dunia ini memiliki 115 juta koleksi buku, majalah, jurnal, dalam 450 bahasa. Hal ini tentu saja menjadi terobosan yang membuat orang tak perlu berlelah-lelah menuju perpustakaan untuk mengkaji dan mencari referensi.

Keputusan Microsoft ini cukup beralasan karena minat "membaca" buku, yang mempertemukan penerbit dan konsumen, kian membesar. Namun, disisi lain mendatangkan buku secara fisikselalu menjadi masalah. Misalnya, buku hilang, atau rusak. Tidak hanya itu penyebaran informasi dan pengetahuan yang berasal dari buku-buku dari belahan Eropa dan Amerika sering mengalami keterlambatan untuk tiba di negara-negara Asia dan Afrika.

Microsoft sebenarnya bukanlah pemain pertama yang melansir buku elektronik. Sekitar akhir tahun sembilanpuluhan menjelang tahun 2000, ebookcentral.com, NuvoMedia, dan SoftBook Press sudah memulai bahkan menerbitkan perangkat eBook. Tetapi karena pada saat itu banyak penerbit yang tidak tertarik membuat buku edisi digital membuat NuvoMedia dan SoftBook Press harus menjual RocketBook yang menjadi perangkat pembaca eBook seharga US$ 199 dari harga awalnya US$ 300, tidak hanya itu keberadaan dua perusahaan tersebut terpaksa harus dibeli Gemstar International dari TV Guide.

Pada perkembangan berikutnya, Adobe, yang terkenal dengan perangkat Fotosoft untuk mengatur tampilan foto, mengeluarkan Acrobat Reader. Perangkat baca ini bisa diperoleh di homepage-nya Adobe.com secara gratis. Adobe juga telah mengembangkan fitur tambahan bernama CoolType. Dengan fasilitas ini memungkinkan tampilan buku bisa dibaca pada layar LCD (liquid central display). Layar inilah yang kini digunakan banyak penyedia komputer genggam.

Saat ini pengguna Android juga ikut dimanjakan dengan aplikasi untuk membaca buku yang bernama Aldiko Book Reader. Bahkan kini Aldiko telah mencapai versi ke 2. Pada Aldiko Book Reader 2.0, diperubahan dilakukan terutama di bagian user interface, dimana pengguna dapat dengan mudah melakukan akses ke buku-buku terbaru dan best-sellers, pilihan font yang lebih baik, rendering teks dan tipografi yang lebih baik, dan masih banyak kenyaman yang diperoleh bagi pengguna android.

Perkembangan di Dunia

Ada tiga catatan yang patut dibuka untuk melihat perkembangan eBook di dunia, tidak hanya rintisan awal tetapi sejumlah keberhasilan yang telah dilakukan pada tiga tempat berikut ini: Project Gutenberg, merupakan layanan buku digital terbesar dan tertua yang mendukung free eBook. Hingga saat ini terdapat lebih dari 25.000 buku digital yang dengan mudah ditemukan dalam katalog onlinenya. Lalu arXiV yang terdapat di Universitas Cornell. Fasilitas ini memberikan akses secara terbuka terhadap 368.128 referensi elektronik dalam bidang fisika, matematika, sains komputer dan biologi kuantitatif. Hal ini didasarkan pada niat sejumlah ilmuwan yang peduli dengan penyebaran ilmu pengetahuan untuk masyarakat umum secara bebas.

Dahulu para ilmuwan tersebut menyajikan karyanya dalam jurnal elektronik bergensi dan berbayar, namun kini telah digratiskan begitu juga dengan buku-buku hasil terbitan para ilmuwan tersebut. Kemudian adanya proyek sejuta buku atau yang dikenal dengan The Million Book Project. Proyek ini dikembangkan oleh Universal Library, yang merupakan sebuah perpustaaan digital dengan dipelopori oleh Universitas Carnegie Mellon di Amerika Serikat, universitas Zhejiang di China, Institut Sains di India, dan perpustakaan Alexandria di Mesir. Proyek ini memuat referensi dalam 16 bahasa dan koleksi bukunya sudah ada sejak terbitan abad 16.

Hingga saat ini industri buku elektronik di seluruh penjuru dunia belumlah semapan buku konvensional walaupun penjualan eBook di Amerika Serikat menunjukkan keunggulan di bandingkan buku cetak. Tren positif ini ternyata mampu membawa jaringan penerbit dan penyedia jasa buku elektronik yang dulunya seringkali kurang responsif terhadap pembeli kini mulai menunjukkan keseriusannya.

Kondisi Indonesia Saat Ini

Masuknya eBook di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi global. Transformasi dari buku cetak menuju bentuk digital yang ditampilkan melalui media internet memudahkan pembaca dalam mencari informasi yang tersedia. Kehadiran eBook pun mulai digemari karena content dan tampilan yang dimiliki buku digital cukup interaktif sehingga oleh banyak kalangan baik dari yang tua hingga remaja lebih tertarik menggunakan buku digital. Disisi lain harga yang relatif lebih murah, praktis, dan menyenangkan untuk dibaca juga menjadi pertimbangan dalam memilih buku digital sebagai bahan bacaannya.

Saat ini sumber buku elektronik yang legal di Indonesia belumlah banyak, antara lain dirilis oleh Departemen Pendidikan Nasional (kini menjadi Kementerian Pendidikan Nasional) dengan dibukanya Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik legal dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut. Buku-buku di BSE telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah Indonesia melalui Depdiknas, sehingga bebas diunduh, direproduksi, direvisi serta diperjualbelikan tetapi dengan batas atas harga yang telah ditentukan. Lebih dari itu, seluruh buku ini telah dinilai dan lolos saringan dari penilai di Badan Nasional Standardisasi Pendidikan (BNSP).

Kebijakan Depdiknas waktu itu membeli hakcipta 95 judul buku teks pelajaran SD/Madrasah Ibtidaiyah, 72 judul buku teks SMP/Madrasah Tsanawiyah, 24 judul buku teks SMA/ Madrasah Aliyah dan 216 judul buku teks SMK. Buku-buku itu meliputi pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, IPA, Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Juga Bahasa Inggris, mata pelajaran adaptif, mata pelajaran produktif dan mata pelajaran normatif untuk jenjang SMK. Secara keseluruhan terdapat 407 judul buku. 

Selain itu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga menyediakan sarana bagi penulis dan publik untuk membuka akses atas aneka buku elektronik dengan lisensi terbuka. Sarana ini telah dibuka dengan nama BUKU-e. Selain untuk buku-buku ilmiah, BUKU-e LIPI juga ditujukan untuk buku 'pembelajaran ilmiah', seperti diktat, buku teks, dan lain-lain. Termasuk buku-buku BSE juga di-mirror di BUKU-e LIPI.

Dunia industri mulai melirik eBook, Penerbit Mizan misalnya di tahun 2001 mempelopori keberadaan buku digital dengan memberikan eBook berjudul "Wasiat Sufi Imam Khomeini kepada Putranya Ahmad Khomeini" secara gratis di situs mereka. Untuk memperkenalkan eBook lebih memasyarakat, beberapa pengusaha mencoba menggabungkan buku elektronik dengan bisnis toko buku di Internet, meniru Amazon. Misalnya, E-Book Centro ebook-centro.com.

Versi eBook Gratisan

Tak bisa dipungkiri keberadaan buku elektronik menjadi dilema bagi para pengusaha bidang ini, bagaimana tidak disatu sisi keinginan menjual sangat tinggi tetapi secara bersamaan di dunia maya telah banyak beredar eBook yang dengan mudah diperoleh secara gratis. Sebut saja Abacci Books (abacci.com). Menyediakan berbagai buku elektronik yang sebagiannya diambil dari Project Gutenberg, digabungkan dengan berbagai resensi buku dan link ke Amazon. Lalu National Academies Press (nap.edu). Menyediakan laporan-laporan ilmiah dari lembaga-lembaga ilmu pengetahuan Amerika Serikat, yaitu National Academy of Sciences, National Academy of Engineering, Institute of Medicine dan the National Research Council. Begitu juga dengan Read Print (readprint.com), menyediakan buku-buku sejarah dan karya sastra Barat.

Dengan segala tren positif dan catatannya keberadaan eBook mulai dirasakan penting, tidak hanya mengurangi kebutuhan akan ruang penyimpanan, tetapi juga tidak membutuhkan ongkos untuk perbaikan fisik buku, mempermudah dan menurunkan ongkos tukar-menukar koleksi, menghilangkan kebutuhan mengembangkan sistem pengamanan dari pencurian buku, dan sangat cocok untuk sistem belajar tersebar atau sistem belajar jarak jauh. Namun yang terpenting adalah kemampuan dan minat baca dengan hadirnya eBook semoga dapat berpengaruh postif khususnya di masyarakat Indonesia.

Prakoso Bhairawa Putera
Peneliti Muda bidang Kebijakan dan Administrasi (Kebijakan Iptek) – LIPI
Biskom, 26 Agustus 2011

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More