Catatan #1 Selepas Sekolah - "Gank 12"

Akhirnya kelar juga perjalanan dua tahun (2010 - 2012) menjalani hari-hari sebagai Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik di Universitas Indonesia. Setelah berjibaku dengan tugas-tugas kuliah, UTS, UAS hingga tantangan akhir berupa tesis berhasil dilewati. Ehmmm,.. tidak ada hal yang paling menyenangkan selain Studi,..ya,.begitulah perasaan saat ini yang dimulai dirasakan...

Selama menjadi mahasiswa (tugas belajar) selalu menyenangkan, dimana pagi hari terkadang mampir dan mengerjakan beberapa riset di Kantor dan menjelang sore harus mengejar waktu untuk dapat datang tepat waktu di Kampus PGT ataupun Kampus Salemba,..Macet adalah sisi lain yang begitu menambah warna selama menjalani hari-hari sebagai Mahasiswa. Ojek adalah pilihan terbaik tatkala taxi ataupun kendaraan umum lainnya susah menembus hiruk pikuknya ibu kota..

Makan bersama sebelum masuk kelas adalah kebersamaan yang tidak tergantikan. Selalu ada cerita di ruang makan, mulai dari katering yang tidak sedap di lidah, ataupun harus gigit jari karena susu kental manis yang selalu menjadi kesukaanku habis lantan telat datang. Canda tawa di ruang makan adalah kerinduang saya dan bisa jadi kerinduang 11 Mahasiswa di kelas Publik XX,..yah 

Gank 12 itulah nama kami,...ini hanyalah penamaan atas kedua belas anak-anak yang sebetulnya sudah tidak bisa dikatakan anak-anak, karena sebagian dari penghuni genarasi XX di kelas publik adalah orang-orang yang sudah mempunyai anak-anak (hehehehehe,..maklum rata-rata yang melanjutkan studi S2 di kelas publik merupakan ibu bapak). Mereka itu umumnya orang-orang hebat dari sedikit para pejabat, staf yang rela meluangkan waktu untuk kembali sekolah,..terkadang tatkala memasukin bulan-bulan April - Mei kelas sepi,.karena pada tugas dan dinas keluar kota, begitu juga menjelang akhir tahun,..selalu kosong.

Mbak "Dyah" adalah orang yang kami tunjuk sebagai ketua kelas,..seorang ibu yang begitu dewasa dalam memberikan nasihat tetapi lucu kalo sudah nonton film India,..hehehehe,..Beliau selalu menjadi penyemangat, teman, sahabat, sekaligus kakak yang tak henti-hentinya menjadikan saya mampu melangkah dalam beratnya hari-hari di kelas,.teman yang slalu berbagi ketika ada tugas kuliah yang tidak mampu dimengeri, sahabat yang selalu mau menemani adiknya nonton dan makan empek-empek, dan sahabat yang selalu ngomelin kalo saya suka uring-uringan mengenai calaon istri 'Amelya' (saat itu ya- tapi sekarang sudah menjadi istri). Ehm,,selalu dan selalu menjadi hangat jika Mbak Dyah hadir di kelas,..yang pastinya karena bisa pulang bareng (alias ditebengin sampe rumah) hehehehehe,...

Selain mbak Dyah,.ada tanteku "Saria", sebagai seorang tante pastilah Saria cukup isssstiiiimewahhh (seperti kata cherry belle), bukan karena dia cantik ataupun berpenampilan menarik (kalo itu sih muklak hehehe) tapi dia mengingatkan saya akan sosok wanita yang begitu akrab dalam perjalanan awal-awal di SMA (catat ini bukan menyamakan ya) hehehehe,..tapi cerita hidupnya yang membuat saya belajar untuk mampu tegak berdiri setelah sejumlah cobaan datang silih berganti...wanita yang ikhlas menjalani hari-hari dengan cerita dan cobaanya.

Ada cerita menarik dari sosok lelaki yang satu ini. Dia adalah "kakak pertama" di kelas,..yah sebagai paling senior dari sisi usia tapi beliau selalu menampilkan semangat untuk menghadiri kelas,..selalu membawa kesegaran ketika kelas sepi,..kelucuan dari cerita ataupun sindiran khas beliau menjadikan kami asyik dibuatnya. Padahal rutinitas dan hari-hari beliau begitu padat dengan jadwal,..maklum beliau adalah salah satu orang penting,..Namun kegigihan dan tanggung jawab akan studi menjadi hal yang paling membuat saya kagum akan sosok ini.

Bicara kelucuan dan ke'gokil'an sebenarnya ada yang lebih dari sosok kakak pertama,..tapi yang satu ini benar-benar Gokil,..bagaimana tidak setiap hari harus menjalani rutinitas pergi pulang Bandung - Jakarta untk kuliah,..bener-benar Gokil'kan. Mang Ayod itulah nama keren yang ia sematkan untuk dirinya,..khas Sunda begitu lekat dengan pria satu ini, bukan hanya asli boboto persib tetapi kerja keras dan semangatnya untuk melalui hari-hari PP luar biasa,..Namun, ia tetap datang ke kelas dengan senyum khas dan cerita yang lucu,..tanpa harus menyiratkan kelelahan karena lamanya perjalanan. Coba bayangkan perjalanan Bandung - Jakarta kurang lebih 3 Jam,..lalu di Kelas hanya 2 Jam saja, kemudian Jakarta - Bandung 3 Jam,..artinya 6 jam di perjalanan untuk 2 jam kuliah,.hal yang tidak dapat saya bayangkan untuk mampu saya lakukan. tapi itulah "Mang Ayod".

Sosok berikut ini punya cerita yang menarik,..harus absen cukup lama di kelas karena kecelakaan yang harus membuatnya menepi hingga di Cimande untuk melakukan terapi sampe akhirnya mampu menjalankan aktivitasnya kembali. Nilai kebersamaan kembali kami tunjukkan untuk hari-hari bersama dengan mbak yang satu ini. Hak yang membuat saya takjub adalah kegigihan untuk terus sekolah dalam kondisi yang sulit sekalipun coba ia jalanin,.benar-benar mengispirasi saya dari semangatmu mbak "liliek".

Nah,..kalo bapak yang satu ini tergolong pria yang "cool" hehehee,..tapi kalo sudah diskusi terasa sekali bernasnya,..Om 'Bose' begitulah kami menyapanya,..pria kelahiran Nias ini memiliki pembawaan yang klimis dan rapi (tapi tidak berkumis ya pak,..hehehehe),..Beliau selalu menjadi penolong ketika ada soal-soal hitungan dan mampu memberikan tutorial singkat yang sangat bermanfaat untuk menyelesaikan mata kuliah yang sulit,..benar-benar mentor yang luar biasa,..

Selain Om Bose ada juga Mbak Yuli, aktivis NGO yang selalu ribet dengan "sistem",..Mama dari Dora dan Stella ini sangat membantu dalam pengadaan buku materi kuliah dan referensi lainnya,..dan piawai dalam berdiskusi dan berdiplomasi,..mampu membuat suasana kelas menjadi rame dengan kritikan-kritikan

Masih Nyambu lagi..off dulu yeeee

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More