Semimpi Hari
- anugerah terindah Amelya Gustina
aku telah begitu dekat dengan
mimpi para pendongeng
entah akan lama atau semimpi saja
langit mampu memberi sajak tawa
ya, sepertiga mimpi aku tertidur
aku lelap pada eksotik lindupmu
guritan langit masih menyimpan jingga
usia hari masih terlalu pagi
seharusnya sorak sorai jago
tak henti memanggil
indahnya pijar bola api itu
namun sepertinya aku harus
akhiri mimpi ini
USU, 30/05/2006
Delapan Agustus Dua Ribu Enam
: kado buat A G
memang tlah kuucapkan ikrar diantara
bising hari – riuh knalpot
wewangian pecel ayam dan
engkau diam memandangi
batang hidungku yang begitu jelas
lalu tertawa kecil sembunyikan hati
selalu saja kau lebarkan senyum
entah kata itu terlalu
lucu bagi logika pikirmu
atau acap kali kau
mendengar rangkai huruf yang sama
atau barangkali aku tak terlalu pantas ucapkan
tuk perempuan yang berdiri ditiap mimpi hingga
untuk temukan kata cinta dari bibirnya
lelaki ini harus berenang dilautan
awan lalu memahat bintang jadi
narasi hari
: bicaraku hanya lingkar di jari manismuPada Penggalan Masa
: episode pijar hati
pijar lampu berkejaran menerobos retina
tapi tak kubiarkan nyala itu
menyilaukan ruang di bola mata
karena seisinya tlah sarat akan warna
yang kutemukan kemarin
walau pijar itu tak henti menari
meliuk-liukan kerlipannya padaku
sssttt...sesaat kedua kelopak menutup
kutemukan cahaya dari bisa dirimu
bertengger disana
menatap dengan lekat diri dengan
seulas bibir merah dan pipi cabi
MEL, kuingin tak sekedar bias
yang tertambat di pelataran mata
sekarang
Tanjung Priok, 11/07/06
Sajak Untuk Calon Istri
- Untuk AG
tak kan cukup air yang kujatuhkan
ketika rasa menggrogoti batin
kemarin kulihat tuhan tersenyum padaku pada kita
sebab sujud kita bertemu
tapi kemudian tuhan murka
ketika kutak menjagamu
entah cukup sujudku setelah ini
entah mampu hari besok jadi taruhan
karena ia tak pernah kenal kata itu
0 komentar:
Posting Komentar