JAKARTA, (PRLM).- Sebanyak 445 peserta dari 30 provinsi akan mengikuti kegiatan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) X, berlangsung di Jombang Jawa Timur 3 s.d. 9 Juli 2011. Kegiatan yang merupakan hasil kerja sama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan pemerintah Kabupaten Jombang itu bertema "Membangun Remaja Kreatif melalui Budaya Meneliti".
Dari 445 peserta itu meliputi dari 332 pelajar SMP/sederajat dan SMA/sederajat. Sedangkan, lainnya adalah 113 guru SMP/sederajat dan SMA/sederajat yang pada saat bersamaan akan mengikuti loka karya penelitian.
Kepala LIPI Lukman Hakim mengatakan, peranan remaja saat ini memiliki nilai dan fungsi optimal bagi pengembangan pribadi maupun bagi lingkungan di sekitarnya.“Selain itu, remaja adalah pelaku dan pemilik masa depan, yang diharapkan mampu menjadi agen perubahan (agent of change),” ujarnya di Jakarta, Jumat (1/7).
Dijelaskan, pembinaan sejak dini perlu dilakukan guna meningkatkan minat dan kesadaran remaja terhadap ilmu pengetahguan dan teknologi (iptek), sehingga remaja terbiasa melakukan aktivitas ilmiah dan kelak dapat menguasai iptek serta menerapkannya untuk kemajuan pembangunan bangsa.
Lukman menuturkan bahwa mental ilmiah harus dikembangkan dalam pola pikir dan gaya hidup generasi muda. Kreativitas maupun inovasi dilahirkan melalui adanya keingintahuan dan kesadaran untuk menciptakan solusi dari permasalahan yang ada di lingkungan. “Proses peningkatan mentalitas ilmiah membutuhkan dorongan dan binaan dari pihak eksternal, selain motivasi pribadi pada seorang individu,” katanya.
Kepala Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI) LIPI Bogie Soedjatmiko Eko Tjahjono menuturkan, perkembangan ilmu pengetahuan ditanamkan dengan pola pertumbuhan minat (curiosity) terhadap hal-hal yang ada di sekitar manusia. Pola pembelajaran ini dimulai dengan menanamkan budaya meneliti sejak dini.
Menurut Bogie, sekolah-sekolah yang menanamkan kegiatan penelitian siswa sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler semakin banyak, bahkan ada dalam kurikulum pelajaran sekolah. “Ini membuktikan bahwa Indonesia semakin apresiatif terhadap kegiatan penelitian remaja. Hal tersebut didukung oleh semakin berkembangnya kompetisi-kompetisi ilmiah di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Peningkatan Kemampuan Ilmiah BKPI LIPI Krisbiwati mengatakan, proses pembinaan remaja harus dilakukan secara berlanjut dan berkesinambungan.
Dijelaskan dia, dalam kegiatan perkemahan ilmiah ini para remaja langsung dibimbing dalam pelaksanaan penelitian dan diarahkan untuk menanamkan sikap serta prilaku scientific minded, scientific curiosity, dan scientific approach. “Bimbingan yang diberikan bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian dalam mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Diperoleh keterangan, PIRN adalah kegiatan ilmiah di lapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian yang mencakup bidang ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu pengetahuan teknik (teknik rekayasa) bagi pelajar setingkat SMP/sederajat dan SMA/sederajat. (A-94/das)***
Sumber: Pikiran Rakyat Online, 01 Juli 2011
0 komentar:
Posting Komentar