Pantai Carocok Painan: Pesona Keindahan Pesisir Selatan

Publikasi  Inside Sumatera edisi Juni 2011


Teks: Prakoso Bhairawa Putera, Foto: Prakoso Bhairawa Putera & Dian Eka

Pagi itu di hari Sabtu minggu ketiga di bulan Oktober 2010, suasana begitu bersahabat. Kota Padang nampak cerah meski rumor tentang gempa masih terus dilemparkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Suasana hati saat itu begitu bahagia, bahkan sejak subuh saya mempersiapakan segala keperluan untuk mendatangi objek wisata yang terkenal dengan keindahannya pasir putih dan airnya yang tenang.
Kliping Inside Sumatera, edisi Jumi 2011

Pantai Carocok di Painan adalah persinggahan yang saya pilih. Destinasi ini menjadi istimewah karena harus menempuh perjalanan sejauh ± 75 Km dari kota Padang dengan waktu tempuh normal sekitar 2 jam. Painan merupakan ibukota dari kabupaten Pesisir Selatan, sekaligus ibukota kecamatan Empat Jurai. Banyak cerita dari blog dan testimonial para sahabat tentang destinasi ini. Hingga tak ada keraguan sedikitpun dalam diri untuk mengeksplorasi keindahan Pantai Carocok, walau harus mengeluarkan kocek dan waktu lebih dibandingkan menjelajah kota Padang sendiri.

Ada beberapa pilihan untuk mencapai destinasi ini, mulai dengan menyewa kendaraan, atau bisa juga dengan menggunakan kendaraan umum. Untuk menggunakan bis umum bisa dengan menumpang bis jurusan pesisir selatan (Painan), lalu turun di gapuran masuk yang merupakan satu-satunya akses ke Pantai Carocok, setelah itu dilanjutkan dengan ojek menuju kawasan destinasi.

Setelah persiapan dianggap cukup, berangkatlah saya bersama sahabat untuk memulai petualangan menuju Painan. Sepanjang perjalanan banyak pemandangan yang bisa dinikmati, mulai dari melihat deretan kapal di Teluk Bayur, lalu hijaunya hamparan persawahan serta wangi buah Durian yang dijajakan di beberapa lokasi di sepanjang perjalanan. Namun, sayangnya hasrat untuk mencoba Durian di ranah Minang harus ditunda mengingat rekan-rekan seperjalanan kali ini tidak terlalu berminat.

Menjelang siang, akhirnya tanpa susah payah tibalah saya di Pantai Carocok Painan. Tidak terlalu sulit untuk menemukan lokasi, karena dua kilometer setelah melewati pasar Painan, maka langsung merapat ke bibir dermaga dan parkiran destinasi.

Benar juga tentang semua testimonial yang diberikan untuk destinasi ini, dua jam lebih perjalanan tertuntaskan dengan keindahan yang tersaji di hadapan. Pantai dengan hamparan pasir putih dan bersih langsung memenuhi kornea mata. Tak beralasan jika seorang teman pernah mengatakan bahwa Pantai Carocok memiliki keindahan seperti pantai Genting Island di Malaysia ketika belum dikelola secara profesional. Tapi jangan tergesa-gesa dulu, ada kewajiban untuk membayar retribusi masuk kawasan dengan Rp. 3.000,- saja per pengunjung. Setelah itu barulah bisa sepuasnya menikmati keindahan destinasi.

Pantai nan besih dan putih menjadikan pantai ini nyaman untuk dikunjungi, terlebih dengan tepi pantai yang landai asyik untuk berenang bersama keluarga, ditambah airnya yang jernih membuat keceriaan bersama. Selain itu, ada sajian yang mempesona dari destinasi ini. Pantai Carocok dilindungi dua pulau kecil, yaitu Pulau Kereta dan Pulau Cingkuak, tidak hanya itu dari kejauhan nampak pula Pulau Semangki.

Pulau Kereta memiliki keunikan tersendiri, karena ia tersambung dengan pulau karang dan ujung Bukit Langkisau. Dahulu pulau karang Kereta hanya bisa dikunjungi jika air sedang surut, tetapi sejak dibangun jembatan pulau ini bisa dikunjungi kapan saja. Menurut cerita tetua dan masyarakat setempat nama Pulau Kereta diambil dari bentuk batu karang yang menyerupai jejak roda sepeda (kereta) yang terdapat di ujung selatan pulau. Namun, kesimpang siuran cerita tentang asal jejak tersebut menjadi tidak pasti, ada yang menyebutnya sebagai jejak sepeda orang Potugis, ada pula yang menyatakan bahwa jejak tersebut merupakan peninggalan tuan-tuan Belanda yang mendarat di pulau Kereta sebelum masuk ke Painan. Bagaimanapun cerita dibalik itu, keindahan dan romantisme pulau ini tetap menjadi daya tarik. Bahkan pemerintah daerah bersama sekelompok masyarakat mulai menambah fasilitas dengan flying fox bagi pengunjung. Tidak tanggung-tanggung, flying fox merentang sepanjang kurang lebih 300 meter dari pulau Kereta ke bagian barat Pantai Carocok menjadikan fasilitas ini wajib dicoba.

Jika, kita memandang ke arah barat maka terdapat sebuah pulau kecil yang konon memiliki sejarah. Pulau tersebut dikenal oleh masyarakat bernama Pulau Cingkuk. Di pulau ini masih dapat dijumpai bekas reruntuhan Benteng Portugis. Berdasarkan cerita, waktu pertama kali Portugis datang di pesisir Pulau Sumatera, Pulau Cingkuklah tempat pendaratan pertamanya. Bukti lain keberadaan tersebut dengan terdapatnya sebuah makam orang berkebangsaan Portugis di pulau tersebut.

Bagi para pengunjung bisa dengan mudah untuk menginjakkan kakinya di pulau Cingkuk dengan hanya membayar Rp. 10.000 saja untuk jasa penyeberangan menuju dan kembali dari Pulau Cingkuk. Tidak perlu khawatir, karena jasa penyeberangan menggunakan perahu bermesin tempel dan senantiasa selalu ada di titik penyeberangan. Setiba di pulau Cingkuk, banyak aktivitas yang bisa dilakukan, mulai dari berenang, menyelam, memancing, bahkan melakukan foto pre wedding pun bisa dilakukan di sana. Hamparan pasir putih dengan airnya yang jernih dan gelombang tenang menjadikan diri betah berlama-lama. Namun, jika perut terasa lapar, kita harus menahannya karena di lokasi ini sulit mencari tempat makan yang nyaman, yang tersedia hanyalah pedagang asongan yang menjajakan mie instan dalam kemasan dan minuman seadanya. Diakhir pekan, ada fasilitas banana boat dan jetski yang bisa digunakan oleh pengunjung dengan membayar sewa mulai dari Rp. 10.000,- per orang.

Nah, tunggu apa lagi, segera tuntaskan penasaran dengan mengunjungi destinasi ini. Sementara itu, karena sudah semakin sore maka saya bersama sahabat harus kembali ke kota Padang. Destinasi kali ini memberikan nuansa berbeda, walaupun minimnya sentuhan membuat Pantai Carocok tetap menjadi lokasi yang begitu asyik dikunjungi untuk melepas kepenatan dari aktivitas rutin. Suasana yang bersahabat dan aroma air laut yang dibawa angin menjadikan Carocok masuk dalam destinasi terbaik saya.***

2 komentar:

Iya,..pastilah Putri tahu,..kan kampung halaman,..oh ya apa kabar putri????

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More