Habibie dan Ainun

Cuplikan adegan "Habibie dan Ainun" (Dok. MD Pictures)

“Habibie & Ainun” yang dirilis tanggal 20 Desember lalu telah mengumpulkan 94.000 penonton hanya di hari pertama. Ini sungguh berita membahagiakan di tengah anjloknya angka penonton film-film nasional. “Habibie & Ainun” sendiri merupakan film yang diangkat dari buku karya BJ Habibie. Selain mengangkat kisah cinta antara Habibie dan istrinya, Ainun, sebagian isi film ini juga mengangkat biografi Habibie sejak bersekolah sampai melepas jabatan sebagai presiden Republik Indonesia yang ketiga.

Film besutan Faozan Rizal ini memberi cukup banyak perhatian pada beragam detail dalam filmnya. Dari segi teknis, “Habibie & Ainun” tampil cukup baik, meski dalam beberapa adegan, ada tampilan yang dipaksakan, seperti pemandangan salju di kota Aachen yang terasa palsu. 

Aspek-aspek lain seperti properti, tata rias, serta kostum juga sesuai dengan latar waktu yang diceritakan dalam filmnya. Dari segi akting, Reza Rahadian yang berperan sebagai Habibie tampil sangat baik. Usaha Reza untuk mencoba menampilkan sosok Habibie melalui gestur, cara berjalan, serta berbicara, memang mengingatkan kita pada sosok sang mantan presiden, meski tak sampai jatuh menjadi sebuah karikatur. 

Sayangnya, Bunga Citra Lestari yang berperan sebagai Ainun tak dapat mengimbangi akting Reza dengan pas, sehingga penampilan keduanya sebagai pasangan kurang begitu menyatu.

Yang patut mendapat kritik keras dari film “Habibie & Ainun” tentu saja adalah penempatan promosi produk yang begitu dipaksakan sehingga terasa sangat mengganggu. Dalam industri film, product placement memang bukan barang baru, jadi sudah ada banyak contoh ideal mengiklankan sebuah produk dalam film. Sungguh disayangkan apabila penempatan produk yang tak bijak justru memicu adanya anakronisme, merusak mood penonton, serta mengganggu kenikmatan menyaksikan filmnya secara keseluruhan. 

Sebaiknya dalam film berikutnya, MD Pictures menyadari bahwa ada banyak cara yang lebih elegan untuk menampilkan produk wafer, sirup, kosmetik, kartu pembayaran, atau apa pun lagi yang ingin dimasukkan dalam filmnya.

PLOT:

Rudy Habibie (Reza Rahadian), ahli pesawat terbang, punya mimpi besar: membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Ainun (Bunga Citra Lestari), dokter muda cerdas yang dengan jalur karier terbuka lebar. Pada 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun. Sementara Ainun tak hanya jatuh cinta, dia beriman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.

Sutradara: Faozan Rizal
Penulis Naskah: Ginatri S. Noer, Ifan Adriansyah Ismail
Pemeran: Reza Rahadian (Habibie), Bunga Citra Lestari (Ainun), Ratna Riantiarno (Ibu Habibie), Tio Pakusadewo (Soeharto), Vita Mariana Barrazza (Arlis), Mike Lucock, Bayu Oktora, Hanung Bramantyo, Teuku Rifnu Wikana
Durasi: 125 menit
Tanggal Rilis: 20 Desember 2012
Rating: Remaja
Produksi: MD Pictures

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More