Kelompok Empat yang Selalu CERIA |
”Wow..!” begitulah kata yang terlontar ketika sebagian peserta Pelayaran Kebangsaan VI tahun 2006 melihat ’rumah’ yang akan membawa mereka mengunjungi pulau Bangka, pulau Bintan, pulau Penyengat, dan pulau Tolop. Sebuah spanduk panjang bertuliskan ”Selamat Datang” dihiasi dengan pita biru menambah kebanggan para peserta yang datang. Siang itu, Senin (11/07) matahari tampak bersahabat dengan seluruh peserta Pelayaran Nusantara VI, satu persatu mahasiswa dan mahasiswi terpilih dari seluruh Indonesia mulai berdatangan di dermaga 115 Tanjung Priok-Jakarta Utara. Ada yang diantar ojek bagi mereka yang kebetulan datang dengan menggunakan bus hingga terminal Tanjung Priok, ada juga yang langsung diantar taksi. Kesan bangga bercampur bahagia terpancar dari raut wajah semua peserta yang melakukan daftar ulang di meja panitia. Bagaimana tidak selama kurang lebih sembilan hari mereka akan didaulat menjadi tamu istimewah di KRI Tanjung Nusanive-973 milik TNI Angkatan Laut.
Ketika Sandar di Tanjung Pinang |
Pelayaran Kebangsaan tahun 2006 merupakan rangkaian lanjutan kegiatan serupa yang telah memasuki tahun ke enam. Untuk tahun 2006 Pelayaran Kebangsaan mengambil tema ”Perkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berbasis Kepulauan”. Kegiatan ini diikuti sebanyak 136 peserta dari 89 perguruan tinggi negeri maupun swasta se-Indonesia, ditambah 3 orang peserta dari setiap taruna Akademi Kepolisian dan 5 perwiara TNI AL. Para peserta tersebut adalah mahasiswa yang telah dinyatakan lolos serangkaian tes yang dilakukan oleh panitia dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Departemen Pendidikan Nasional. Sebelum dinyatakan lolos, mereka diharuskan membuat makalah/karya tulis tentang seputar permasalahan bangsa yang terjadi saat ini. Bukan hanya itu kemampuan akademis yang dibuktikan dengan standar indeks prestasi komulatif lebih dari 2,75 harus mereka patuhi. Kegiatan-kegiatan keorganisasian di kampus serta prestasi kulikuler juga menjadi penentu peserta yang dinyatakan lolos.
Menerima Penjelasan Seputar Peralatan Navigasi Kapal |
Setelah melakukan daftar ulang, semua peserta di tempatkan pada kamar-kamar berukuran 3 x 5 meter. Kamar tersebut selanjutnya akan diisi oleh 4 orang peserta. Menjadi peserta Pelayaran Kebangsaan bukan hanya menjadikan kebanggan semata tetapi dengan semua fasilitas yang diberikan secara gratis tersebut, semua peserta berusaha untuk dapat menjadikan hari-hari esoknya lebih berguna bagi diri, keluarga, perguruan tinggi, nusa dan bangsa. Hal senada pun diungkapkan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya pada pembekalan tentang wawasan kebangsaan di Istana Negara sore Senin (11/07). Pada kesempatan itu, presiden menyempatkan diri beramah tamah dengan seluruh peserta.
Perjalanan hari pertama bagi sebagian peserta banyak dimanfaatkan untuk melakukan foto-foto dan saling berkenalan satu dengan yang lainnya. Guratan tawa dan senyum tak henti-henti terlihat dari setiap peserta. Walaupun, mereka harus menunggu lebih dari 4 jam di dermaga lantaran kapal sedang melakukan uji coba mesin dan simulasi pelayaran.
0 komentar:
Posting Komentar